Lihat ke Halaman Asli

Anggit Restuningsih

Kadang menulis.

Sekantong Es Teh

Diperbarui: 15 Agustus 2022   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepulang sekolah selalu begini
Matahari menyengat di atas
Debu terbang kala mobil lewat
Gerah, udara kering, angin panas menerpa

Siang bolong bikin gosong
Panas tak dihindari
Sembunyi di bawah pohon tak guna

Haus sekali
Tenggorokan kering
Dahaga makin jadi

Cerita jalan pulang sekolah siang hari
Sudah capek berpikir, masih kepasan di jalan begini
Warung pinggir jalan curi atensi
Sekantong es teh manis ketara menarik

Tak pikir panjang, kaki lari ke sana
Senyum riang menyapa penjual
"Bu, tolong satu kantong es teh manisnya ya!"
Pinta diri kecil ini tak sabar

Sekantong es teh manis di plastik bening
Seharga beberapa ribu namun riang tak ternilai

Sambil jalan pulang, minum diteguk
Manis, dingin, segar
Panas surya di atas diabai sebentar

Siang pulang sekolah memang terik
Sekantong es teh jadi pelarian
Mungkin sampai di rumah nanti ibu marah
Kata ibu tak boleh jajan sembarang

Namun, aku tak bisa bohong pada rasa
Jajan sepulang sekolah memang selalu menyenangkan

---restyu, 150822.

Baca juga: puisi di jurnal coretanku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline