Lihat ke Halaman Asli

anggita saphira

Mahasiswa FIS UNJ

Tantangan Pembelajaran Sosiologi dalam Kurikulum Merdeka Belajar pada Siswa/I SMA di Era Pandemi Covid-19

Diperbarui: 1 November 2022   18:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anggita Saphira

Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Univeraitas Negeri Jakarta

anggitasaphira14092001@gmail.com

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan yang terjadi di era pandemi COVID-19 menciptakan banyak perubahan. Perubahan yang terjadi antara lain, metode belajar offline menjadi online dan terciptanya program merdeka belajar pada institusi pendidikan Sekolah Dasar hingga Perguruan tinggi. Perubahan metode dan program pendidikan yang terjadi secara berasamaan, mempertanyakan serta menguji kinerja para pendidik. Guru dengan kinerja professional dalam bidang teknologi yang memadai tentu akan mudah memaksimalkan system belajar online serta dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan guru dengan kinerja professional yang rendah akan mengalami culture shock dan kesulitan dalam beradaptasi pada sistem belajar online tersebut (Abdollah, 2020: 20). Hal itu tentu menuntut para guru dan dosen untuk memiliki inovasi dan pengetahuan yang lebih baik guna mengembangkan pembelajarannya masing-masing, terutama bagi guru pembelajaran sosiologi.

Pembelajaran sosiologi adalah bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang masyarakat antara lain interaksi sosial, lembaga sosial, nilai, norma dan lain sebagainya. Pembelajaran ini biasa dipelajari saat seorang siswa berhasil menduduki bangku Sekolah Menengah Atas. Bagi para pendidik, mengajarkan sosiologi kepada peserta didik bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Terdapat banyak materi yang mengarah pada konsep dan teori dari berbagai ahli di setiap zamannya. Pendidik yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sosiologi atau sosiologi murni, akan dipastikan kesulitan dalam mempelajari serta menyampaikan pembelajaran tersebut (Insriani 2011).

Adanya pandemic Covid-19 memberikan dampak yang sangat signifikan khususnya pada pembelajaran sosiologi. Pembelajaran yang berbasis sosial seperti ini lebih efektif jika dilakukan secara langsung atau tatap muka. Akan tetapi, pandemic Covid-19 menghambat serta merubah pembelajaran tersebut dari offline menjadi online. Dimana mengharuskan guru dan peserta didik melakukan proses pembelajaran dari rumah mereka masing-masing. Hal ini menjadi tantangan tersendiri para guru sosiologi agar lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran selama pandemi berlangsung. Mereka harus menyusun strategi agar peserta didik dapat memahami sekaligus tidak merasa bosan saat pembelajaran dilaksanakan. Maka dari itu, pembelajaran jarak jauh ini tidak jarang menuai banyak persoalan bagi pendidik dan peserta didik.

Persoalan utama yang terjadi saat pembelajaran jarak jauh pada masa pandemic Covid-19 bagi guru yaitu segala hal yang terkait dengan proses asesmen peserta didik. Oleh sebab itu, seorang guru harus menyiapkan alternative model asesmen lain yang secara efektif dan fleksible mendukung proses pembelajaran jarak jauh. Terdapat beberapa asesmen yang mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) antara lain, penilaian bebasis daring, penilaian diri atau self assesmen dan penilaian portofolio (Ahmad 2020). Sedangkan persoalan yang dialami oleh peserta didik antara lain, kurangnya pengetahuan terhadap teknologi, kesulitan dalam mengakses internet, kuota dan sinyal internet yang terbatas serta fasilitas handpone yang tidak memadai menyebabkan banyak peserta didik yang sulit beradaptasi dan memilih untuk tidak mengikuti pembelajaran (Rosadi 2020).

BAGIAN (TEMUAN DAN ANALISIS)

Pemberian materi sosiologi berbasis kurikulum merdeka di era pandemic Covid-19 merupakan sebuah tantangan yang besar. Keadaan ini menuntut sekolah dan para guru untuk bersama-sama mencari solusi agar pelayanan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan secara optimal dan professional. Untuk mencapai proses pembelajaran sosiologi yang optimal dan menyenangkan bagi peserta didik di era pandemi Covid-19, para guru dapat  menggunakan media belajar berbasis daring. Beberapa media berbasis daring yang dapat membantu proses pembelajaran antara lain, zoom, whattsap group, dragonlearn.com, google classroom dan sebagainya (Astuti 2020). Adanya media pembelajaran berbasis daring merupakan sarana yang tepat untuk beradaptasi dengan peraturan pemerintah mengenai pembelajaran dari rumah/Work from Home. Selain itu, dengan media pembelajaran daring dapat menjaga peserta didik dan guru dari potensi terpaparnya virus Covid-19.

Pandemi Covid-19 menciptakan banyak kebijakan yang begitu ketat salah satunya, kebijakan social distancing ialah beberapa tindakan intervensi nonfarmasi yang bertujuan untuk mencegah potensi penyebaran penyakit menular dengan cara mengurangi dan menghindari kontak dekat antara satu dengan lainnya (Wijoyo 2021). Maka dari itu, sebagian besar wilayah di Indonesia melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar seperti Learn From Home bagi pelajar dan Work From Home bagi pekerja/karyawan/pegawai. Hal ini dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kalangan guru dan peserta didik. Walaupun dalam pelaksanaan LFH/WFO mengalami banyak persoalan yang tidak terduga, hal tersebut merupakan suatu kewajaran sebab adanya culture shock yang dialami oleh guru maupun peserta didik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline