Lihat ke Halaman Asli

Haruskan kekerasan terjadi?

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebuah keluarga harusnya mempunyai kehidupan yang harmonis dan bahagia, tapi belakangan ini banyak kejahatan yang terjadi didalam sebuah keluarga. Banyak kekerasan yang terjadi pada wanita dan anak-anak. Kejahatan yang banyak saat ini adalah kejahatan pada fisik.

Malangnya yang menjadi korban adalah anak dibawah umur yang seharusnya kita sayang dan kita jaga. Dimana letak hati mereka menjadikan anak anak sebagai korban. Yang lebih parahnya lagi yang menjadikan anak anak yang menjadi korban adalah orang tua mereka sendiri. Bayangkan apa jadinya jika seluruh generasi penerus diperlakukan demikian. Apa yang akan terjadi kemudian hari? apa dia tidak ketakutan?apa dia tidak ketakukan? Pasti, pasti mereka sangat ketakutan dan itu akan membuat mental anak anak indonesia menjadi down.

Tidak hanya anak anak yang menjadi korban wanita pun sering menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Wanita sering dijadikan korban kekerasan biasanya dikarenakan alasan ekonomi.

Biasanya kekerasan yang dilakukan orang tua pada anaknya karena ibunya sebenarnya belum cukup umur untukmenikah. Sebuah pernikahan harusnya di lakukan dengan hati-hati jangan tergesa gesa. Wanita yang ingin menikah harusnya lebih menata mental terlebih dahulu sebelum menikah. Memilih calon suami yang baik dan sabar. Jangan samapai wanitadan anak anaknyananti menjadi korban kekerasan.

Jika kalian seorang wanita yang sering diperakukan tidak adil jangan pernah bertahan dengan keadaan itu lawan lah selagi kalian bisa. Dan juga jagalah anak anak kalian jangan sampian anak kalian menjadi korban kekerasan. Dan juga jangan jadikan anak anak korban keegoisan kalian. Lindungi dan sayangi anak anak kalian karena anak harusnya di lindungi dan disayangi bukan untuk menerima perlakuan kasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline