Lihat ke Halaman Asli

Baca Manga Sakamoto Days Chapter 168, Kepribadian Takamura

Diperbarui: 30 Mei 2024   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baca Manga Sakamoto Days Chapter 168, Kepribadian Takamura (mangaplus)

Berikut tempat baca manga  Sakamoto Days Chapter 168  yang dapat diakses secara legal dan gratis.

Bagi kamu yang ingin membaca Sakamoto Days Chapter 168, dapat membacanya di Manga Plus Shueisha.

Manga Sakamoto Days Chapter 168 dijadwalkan akan rilis pada Minggu, 2 Juni 2024 pukul 22.00 WIB.

Sebelum dapat membaca Sakamoto Days Chapter 168, simak sekelumit cerita sebelumnya.

Sakamoto Days chapter sebelumnya, dimuali dengan Takamura dengan nada yang cukup menghina mengungkapkan keyakinannya jika dunia ini penuh dengan orang-orang yang tidak pantas untuk hidup. Haruma, dalam upayanya untuk melindungi Uzuki.

Saat Takamura maju menuju Uzuki, Sakamoto dan Nagumo mengapi lelaki tua tersebut, satu dengan bangku, dan sisanya dengan tongkat. Namun, mereka tidak yakin apakah ini mampu untuk mempertahankan pertempuran mengingat cedera yang mereka alami sebelumnya. Akhirnya hal yang dikhawatirkan terjadi dimana blokir mereka disingkirkan dengan mudahnya.

Gaku langsung melompat, dimana bersenjatakan tongkatnya. Ketika Takamura mencoba untuk menusuk  wajahnya dengan katannya, Gaku lalu menangkap pisau itu di mulutnya  serta mematahkan ujungnya.

Dia kemudian mencengkram kerah Takamrua dan menggunakan pecahan pedangnya yang menyayat wajahnya. Tapi Takamura langsung membalasnya dengan Gaku yang ditusuk tepat pada bagian jantungnya dimana dia langsung meninggal ditempat.

Dengan pedangnya yang rusak, Takamura kemudian menyerang Sakamoto dan Nagumo yang dilumpuhkan oleh kehebatan lelaki tua itu. Saat mereka terjatuh, mereka yakin jika situasi mereka kini tak ada harapan dengan kondisi Takamura yang tak terkalahkan.

Saat Takamura melanjutkan perjalanan menuju Uzuki, Uzuki pun dibanjiri kenangan masa lalu saat bersama Gaku, Haruma, dan anggota panti asuhan lainnya. Dia juga mengingat saat Rion berlutut, serta memegangi kepalannya dan berteriak dengan putus asa. Dia juga mempertanyakan kenapa dia harus selalu kehilangan keluarganya. Selanjutnya, sepertinya dia mulai mendengar adanya suara-suara di kepalanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline