Lihat ke Halaman Asli

Budaya Membuang Sampah pada Tempatnya di Daerah Wisata

Diperbarui: 6 Desember 2020   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini, sampah masih menjadi permasalahan umum di daerah wisata. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya : pemahaman masyarakat yang masih kurang mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, kebijakan pemerintah yang masih kurang tepat sasaran. Penanaman Nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan harus ditanamkan sejak dini. Upaya tersebut dapat meminimalisir tindakan-tindakan yang menyebabkan perusakan terhadap lingkungan. Oleh karena itu muncul sebuah istilah "sadar berwisata dan sadar berbudaya". Sadar berwisata dengan selalu menjaga kebersihan dan ketertiban, sadar berbudaya dengan selalu menghormati adat istiadat masyarakat setempat dan selalu bersikap dengan etika. Sayangnya di lapangan masih banyak masyarakat yang belum memahami sebab mengapa mereka harus senantiasa menjaga lingkungan. Lingkungan adalah kekayaan yang harus dijaga agar tetap berkelanjutan dan dapat dinikmati oleh generasi ke generasi. Poin  inilah yang seharusnya menjadi catatan penting bagi masyarakat baik selalu pengelola daerah wisata maupun wisatawan itu sendiri.
        Penyebab yang kedua adalah kebijakan pemerintah yang masih kurang tepat sasaran. Kebijakan adalah aturan yang sifatnya memaksa dan mengikat. Sangat disayangkan apabila kebijakan tersebut masih kurang tepat sasaran yang pada akhirnya menyebabkan kegagalan. Mengacu pada UU No 10 Tahun 2009 mengenai Kepariwisataan Pasal 4 disebutkan bahwa :
Kepariwisataan bertujuan untuk:
a.meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
b.meningkatkan kesejahteraan rakyat;
c.menghapus kemiskinan;
d.mengatasi pengangguran;
e.melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya;
f.memajukan kebudayaan;
g.mengangkat citra bangsa;
h.memupuk rasa cinta tanah air;
i.memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa; dan
j.mempererat persahabatan antarbangsa.
       Mengacu pada poin (e) sudah menjadi kewajiban kita semua untuk senantiasa menjaga lingkungan dan menerapkan kebijakan yang mendukung hal tersebut. Oleh karena itu penulis menawarkan sebuah solusi yang diharapkan dapat menjadi usulan yang solutif dan adaptif. Solusi tersebut adalah menerapkan kebijakan yang mewajibkan seluruh wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk membawa kantong sampah masing-masing dan sebagai apresiasinya, sampah tersebut akan dikumpulkan sebagai poin yang dapat ditukar untuk berbagai macam voucher. Solusi ini dapat diterapkan di wilayah yang menjadi gerbang utama masuknya wisatawan ke daerah wisata tersebut. Selalu ada sanksi bagi setiap pelanggaran. Sanksi tersebut dapat berupa pembayaran denda disesuaikan dengan seberapa besar pelanggaran tersebut. Sanksi maksimal yang diterapkan boleh jadi individu tersebut dilarang untuk masuk ke wilayah wisata tersebut. Selalu ada pengorbanan yang harus dilakukan apabila ingin menerapkan sebuah kebijakan yang mengikat semua kalangan. Hal terpenting adalah kinerja pemerintah harus bersamaan dengan dukungan masyarakat dengan selalu taat akan kebijakan tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline