Persaingan dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia semakin ketat. Banyak sekali pengelola UMKM di negeri ini, bahkan menjadi salah satu penggerak perekonomian masyarakat dan negara. UMKM juga cukup sangat maju dilihat dari adanya pengembangan teknologi informasi. Branding yang dilakukan pelaku usaha tersebut juga menentukan daya beli masyarakat, mulai dari kemasan, sarana prasarana dan lain lain.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang telah dikenal di kalangan mahasiswa hingga masyarakat luas. Sebagai wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, KKN menjadi salah satu syarat wajib yang harus mahasiswa lakukan. Di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Dengan bertemakan "Peningkatan Kualitas Produk UMKM Melalui Pendampingan Branding Kemasan Produk Yang Efektif" ini mahasiswa melaksanakan Kuliah Kerja Nyata secara langsung di berbagai desa di daerah Mojokerto.
Mahasiswa Program Jurusan Manajemen Untag Surabaya Anggita Fitrianah Ramadhani dibawah bimbingan Bapak Ardhi Islamudin, S.E., M.A., selaku dosen pembimbing lapangan. Melalui kegiatan KKN, ia berkerjasama dengan UMKM Warung Bu Fidah yang berlokasi di Desa Padi Pacet Kota Mojokerto Jawa Timur. Rabu (05/07/2023) kemarin.
Branding yang menunjang daya beli juga daya saing antar UMKM ini ternyata tidak semua UMKM menggunakannya karena keterbatasan pengetahuan tentang branding produk dan layanan serta teknologi informasi. Sehingga membuat beberapa UMKM kecil kurang diminati, salah satu contohnya adalah kemasan yang masih menggunakan plastik. Padahal ada alternatif lain selain penggunaan plastik itu sendiri seperti penggunaan paper lunch box dan paper cup bowl. Selain mengurangi sampah plastik, paper lunch box dan paper lunch bowl dapat meningkatkan estetika penjualan sehingga menarik pembeli.
UMKM Warung Bu Fidah merupakan salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak dalam bidang kuliner yang pemiliknya kurang memahami cara branding usahanya. Melalui program KKN ini, Anggita memberikan edukasi tentang branding produk khususnya kemasan sebagai dasar dalam peningkatan pembelian.
"Pemilik UMKM pada dasarnya seorang ibu-ibu paruh baya yang sangat minin pengetahuan tentang perkembangan dan persaingan dunia bisnis." Kata Anggita.
Dengan tantangan tersebut Anggita menuturkan bahwa dalam pengembangan UMKM dilaksanakan bersama mitra dalam berberapata tahap yakni pembuatan logo sebagai identitas dari UMKM dan pemberian beberapa paper lunch box serta paper lunch bowl sebagai penunjang penjualan pemilik UMKM.
"Dengan adanya program KKN ini diharapkan bisa membantu mitra sehingga mampu menujang penjualan." Ujar Anggita.
#UntagSurabaya
#KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia
#UntagSurabayaKeren #EcoCampus
#KampusKompeten
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H