Saat ini sampah plastik masih menjadi masalah global yang belum terselesaikan. Berdasarkan data Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), Indonesia berada di ranking ke 2 sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Hal ini tentu bukanlah prestasi yang membanggakan. Sampah plastik menjadi salah satu penyebab utama dalam pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah, pencemaran laut maupun pencemaran udara yang diakibatkan pembakaran sampah plastik. Oleh karena itu diperlukan peran serta masyarakat untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik ini. Bukan hanya orang dewasa saja, anak-anak juga harus memiliki kesadaran sejak dini untuk membantu mengurangi dampak sampah plastik.
Salah satu sumber sampah plastik adalah penggunaan botol air kemasan atau sekali pakai yang sering ditemukan di lingkungan sekolah. Melihat hal ini, Pemerintah tidak tinggal diam. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 12 Tahun 2019 tentang Larangan Penggunaan Kemasan Air Minum Berbahan Plastik Sekali Pakai di Lingkungan Kemendikbud. Dalam menghadapi masalah ini, banyak sekolah telah menerapkan solusi praktis, yaitu penggunaan tumbler. Tumbler tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik, tetapi juga mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan sejak dini.
Sampah Plastik di Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan salah satu tempat yang menghasilkan banyak sampah plastik, salah satunya dari botol plastik sekali pakai. Setiap hari sekolah, rata-rata siswa membeli minuman kemasan lalu membuang botol plastik bekas. Jika kita menghitung total konsumsi botol plastik oleh siswa dalam setahun, angka tersebut bisa mencapai ribuan hanya dari satu sekolah. Hal ini tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ribuan botol plastik bisa terkumpul dalam waktu yang singkat, sehingga menciptakan masalah besar bagi lingkungan. Sampah plastik di sekolah tidak hanya menyebabkan masalah estetika dan kebersihan, tetapi juga berdampak pada lingkungan yang lebih luas. Oleh karena itu, langkah pencegahan harus segera diambil untuk mengurangi dampak buruk ini.
Tumbler sebagai Solusi Praktis dan Efektif
Penggunaan tumbler merupakan solusi praktis yang dapat diterapkan di sekolah untuk mengurangi sampah plastik. Tumbler adalah botol minum yang dapat digunakan berulang kali, sehingga dapat menggantikan botol plastik sekali pakai. Dengan menggunakan tumbler, siswa tidak perlu lagi membeli air minum dalam kemasan setiap hari, sehingga jumlah sampah plastik di sekolah dapat berkurang secara signifikan.
Beberapa sekolah di Indonesia telah menerapkan kebijakan membawa tumbler sebagai bagian dari gerakan ramah lingkungan. Dalam kebijakan ini, siswa diwajibkan membawa tumbler sendiri dari rumah dan sekolah menyediakan stasiun pengisian air minum gratis. Kebijakan ini tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik, tetapi juga mengajarkan siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan dan kesehatan mereka.
Keuntungan Penggunaan Tumbler di Sekolah
Dengan membawa tumbler, siswa berkontribusi mengurangi sampah plastik akibat penggunaan plastik sekali pakai. Selain mengurangi sampah plastik, kebiasaan menggunakan tumbler juga membawa beberapa manfaat lain, yaitu:
1. Menghemat Biaya
Dengan membawa tumbler, siswa tidak perlu lagi membeli air minum kemasan sehingga dapat mengurangi pengeluaran. Penggunaan tumbler juga membantu sekolah mengurangi biaya pengelolaan sampah plastik.