Lihat ke Halaman Asli

Anggi Suita Pratiwi

Prodi Akuntansi FEB Unmas Denpasar

Pemulihan Pariwisata dari Dampak Covid-19

Diperbarui: 30 Mei 2021   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Ni Putu Anggi Suita Pratiwi dan Gde Bagus Brahma Putra

Akuntansi FEB Universitas Mahasaraswati Denpasar

Bisnis pariwisata baik itu berupa resort, hotel dan destinasi wisata memang cukup potensial di Indonesia mengingat Indonesia secara alami memiliki potensi keindahan, keragaman dan keunikan budaya dan lain sebagainya. Semua potensi yang dimiliki oleh Indonesia yang masih terjaga menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata favorit yang berasal dari luar negeri. 

Jika kita melihat dari segi ekonomi pariwisata, kita akan melihat peluang besar disana, dengan kekayaan tersebut, Indonesia bisa mendapatkan banyak pendapatan dari sektor pariwisata karena dari sektor Pariwisata tersebut banyak hal yang berkaitan yang bisa dikembangkan menjadi usaha untuk mendapatkan keuntungan serta menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.

Seperti halnya sektor-sektor yang lain, Pariwisata merupakan salah satu sektor yang penting dalam kehidupan bermasyarakat. Umumnya warga yang tinggal dekat dengan area wisata menjadikan tempat wisata sebagai tempat yang sakral. Mereka menggantungkan hidup pada tempat wisata. Entah itu dengan berdagang, menjadi karyawan, atau penyedia tempat parkir dan toilet.

Namun sejak kasus Covid-19 pertama di Indonesia ditemukan pada 2 Maret 2020, industri pariwisata Nusantara hingga kini masih belum mengalami perkembangan signifikan. Pada bulan Maret saat luar negeri mulai terdampak pandemi Covid-19, Indonesia masih baik-baik saja sebelum pertama kali ditemukan kasus di Indonesia. Organisasi kepariwisataan seperti Kadin, PHRI, dll harus dijadikan ujung tombak dalam percepatan pemulihan pariwisata. Dalam keadaan darurat Covid saat ini, Pemulihan pariwisata tidak bisa diselesaikan dengan cara birokrasi, atau dengan cara akademik, apalagi dengan cara politis, tapi harus melalui cara industri . Pariwisata is not given, but must be created, developed, maintained and promoted.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline