Pasca melahirkan atau masa nifas merupakan kondisi dimana persalinan telah usai dan hasil dari konsepsi(anak) telah lahir. Pada masa nifas disini masa yang dikenal dengan masa pemulihan hingga seluruh organ reproduksi wanita pulih Kembali seperti sebelum melahirkan dan hamil. Masa nifas berlangsung sekitar 6jam hingga 42 hari (6-8 minggu) setelah melahirkan. Pentingnya perawatan dalam pemantauan kondisi pada ibu nifas dan bayi baru lahir sangat lah penting, karena perubahan psikologis dan fisikologis ibu sangat bermain di masa ini sebab dari itu peran keluarga dan tenaga Kesehatan sangat amat penting untuk kesejahteraan dan Kesehatan ibu dan anak.
Kesejahteraan merupakan istilah yang merujuk pada suatu kondisi dimana individu merasa Bahagia, puas, memiliki tingkat stress yang rendah, serta memiliki kualitas hidup secara fisik dan mental yang baik pula. Masalah Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu atau yang menjadi indikasi utama kesejahteraan ibu dan anak. Keberhasilan upaya kesejahteraan dan Kesehatan ibu diantaranya dapat dilihat dari angka kematian ibu (AKI). AKI merupakan jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas yang disebabkan oleh proses kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaanya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti terjadi kecelakaan, terjatuh dan atau kejadian yang tidak ada kaitanya dengan kondisi masa kehamilan dan sampai pada nifas.
Untuk menurunkan AKI, pemerintah mencanangkan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) melalui Kementerian Kesehatan. Program kesehatan ibu dan anak yang meliputi pelayanan dan perawatan terhadap ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita, serta anak prasekolah. Program kesehatan ibu dibagi menjadi tiga bagian: pelayanan antenatal (saat hamil), pelayanan intranatal (saat melahirkan), dan pelayanan pasca melahirkan (setelah melahirkan).
Permasalahan yang dihadapi ibu dan anak pasca melahirkan sangat kompleks. Berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisir permasalahan yang dihadapi telah dilakukan, diantaranya mengoptimalkan peran tenaga kesehatan dan keterpaparan informasi yang lebih tepat dan akurat agar mudah dijangkau oleh semuanya. Sisi lain yang tidak kalah penting adalah ketahanan keluarga karena keluarga merupakan unit dasar masyarakat yang berperan penting dalam menghasilkan SDM yang berkualitas untuk keberlangsungan masyarakat. Kegagalan/ketidak berfungsian keluarga dapat menimbulkan berbagai implikasi sosial, ekonomi, dan sebagainya.
Adapun manajemen yang dapat dilakukan ibu dan anak pasca melahirkan, tugas ibu post partum yang utama Adalah menyusui. Menyusui merupakan tanggung jawab utama ibu nifas dalam hal perawatan yang dapat diberikan oleh ibu dan anak setelah melahirkan. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif dipengaruhi oleh promosi pemberian makanan tambahan dan susu formula.
Kemajuan teknologi, komunikasi yang maju, dan gencarnya promosi susu formula sebagai alternatif pengganti ASI telah menyebabkan masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap keajaiban ASI dan memilih susu formula sebagai gantinya. Akibatnya, program pemberian ASI eksklusif menjadi kurang optimal karena sebagian bayi tidak dapat memperoleh ASI eksklusif dan dapat berdampak pada bayi yang ibunya tidak ingin memberikan ASI. Oleh karena itu, ibu menyusui memerlukan pengetahuan dan promosi kesehatan mengenai ASI eksklusif.
Selain promosi kesehatan untuk Meningkatkan keberhasilan menyusui perlu Adanya menejemen laktasi dengan Mengajarkan ibu bagaimana cara menyusui Yang benar, langkah-langkah dalam menyusui Serta cara pengamatan teknik menyusui. Maka perlunya edukasi untuk ibu hamil supaya siap akan pengasuhan pada bayi, demikianlah disebutkan pentingnya pengaruh tenaga Kesehatan pada ibu hamil, bersalin , nifas.
Selanjutnya adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan kondisi ibu dan anak yang akan kita bahas, sebelumnya kondisi kesejahteraan ibu tidak hanya tentang fisik tetapi juga tentang psikis atau mental. Kesejahteraan atau kebahagiaan sebagai keadaan psikologis yang positif dimana seseorang memiliki emosi positif berupa kepuasan hidup, pikiran, dan perasaan positif akan kehidupan yang dijalani nya. Berikut faktor yeng mempengaruhi kesejahteraan ibu :
- Pengaruh antara keluarga terhadap kesejahteraan ibu dan anak
Untuk membentuk kesejahteraan ibu dan anak dimulai dari keluarga itu sendiri. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibangun atas dasar perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup yang layak rohani dan materil, serta berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan sesama anggota keluarga, serta terpeliharanya hubungan yang serasi dan seimbang antar keluarga. dan seluruh masyarakat dan lingkungan. Ketahanan keluarga sangat berpengaruh positif terhadap kondisi ibu dan anak, Ketiga komponen ketahanan keluarga, yaitu ketahanan fisik, ketahanan sosial, dan ketahanan psikologis, seiring dengan perkembangan kehidupan sosial masyarakat, semakin mendukung keluarga sebagai institusi pertama dan terpenting dalam pengembangan sumber daya manusia.
Semua proses penting kehidupan terjadi dalam keluarga. Ketahanan keluarga memiliki peran penting karena keluarga dianggap orang yang paling terdekat, apabila di keluarga memiliki kasih sayang, rasa aman dan juga memberika motivasi agar ibu dan anak pasca melahirkan menjadi sejahtera. Kemampuan suatu keluarga dalam beradaptasi dengan suatu komunitas sosial tergantung pada seberapa kuat keluarga tersebut. Para penulis menganalisis bahwa ketahanan keluarga penting karena kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan, menjalankan fungsi, mengelola sumber daya yang ada, dan mengatasi pengelolaan stres berbeda-beda.
- Pengaruh antara ketahanan individu terhadap kesejahteraan ibu dan anak
Kesejahteraan tidak hanya bisa kita dapatkan pada keluarga dan lingkungan kita tinggal melainkan juga pada ketahanan individu(diri sendiri). Individu adalah orang yang berperan penting dalam perkembangan, adaptasi, dan perbaikan masalah kesehatan keluarga. Masalah kesehatan keluarga berkaitan erat dengan banyak masalah lainnya. Permasalahan dalam keluarga dapat mempengaruhi keadaan psikologis seseorang. Ketahanan pribadi bersifat dinamis, penampilan seseorang terdiri dari keuletan dan kemampuan memupuk kekuatan diri dalam menghadapi ancaman dan gejolak untuk mencapai kesejahteraan pribadi. Hal ini dikarenakan orang tersebut terlatih dalam menghadapi masalah dan memahami dirinya sendiri dalam hal pikiran dan kondisi positif.
- Pengaruh antara peran tenaga Kesehatan terhadap kesejahteraan ibu dan anak
Peran tenaga kesehatan merupakan kegiatan yang diharapkan dari seorang tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat. Pola perilaku, keyakinan, nilai, dan sikap yang diharapkan masyarakat membentuk kepribadian serta perilaku seseorang. Peran tenaga kesehatan sebagai motivator berarti memfasilitasi berbagai proses perilaku manusia untuk mencapai tujuan. Unsur-unsur yang terlibat dalam peran tenaga kesehatan tidak lepas dari unsur motivator, pendidik, dan promotor yang melakukan inisiatif kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Maka diharapkan tenaga kesehatan terus melakukan motivasi, edukasi dan fasilitator terhadap masyarakat terutama ibu hamil, nifas dan menyusui.
- Pengaruh dukungan sosial terhadap kesejahteraan ibu pasca melahirkan
Dukungan sosial penting untuk kesehatan ibu, baik fisik maupun psikologis setelah ibu melahirkan terutama saat ibu memiliki peran baru sebagai ibu (Hung, 2004). Pierce (dalam Kail dan Cavanaug, 2000) mendefinisikan dukungan sosial sebagai sumber emosional, informasional atau pendampingan dari orang-orang di sekitar individu yang sedang menghadapi masalah dan dalam kondisi krisis.
Dukungan social ini memiliki klasifikasi di dalamnya, seperti disampaikan oleh Cohen dan Syme (1985), yaitu;
(1) Dukungan informasi, yaitu memberikan penjelasan tentang situasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi individu. Dukungan ini meliputi memberikan nasehat, petunjuk, masukan atau penjelasan bagaimana seseorang bersikap.
(2) Dukungan emosional, yang meliputi ekspresi empati misalnya mendengarkan, bersikap terbuka, menunjukkan sikap percaya terhadap apa yang dikeluhkan, mau memahami, ekspresi kasih sayang dan perhatian. Dukungan emosional akan membuat penerimanya merasa berharga, nyaman, aman, terjamin, dan disayangi.
(3) Dukungan instrumental adalah bantuan yang diberikan secara langsung, bersifat fasilitas atau materi misalnya menyediakan fasilitas yang diperlukan, meminjamkan uang, memberikan makanan, permainan atau bantuan yang lain.
(4) Dukungan appraisal atau penilaian, dukungan ini bisa berbentuk penilaian yang positif, penguatan (pembenaran) untuk melakukan sesuatu, umpan balik atau menunjukkan perbandingan sosial yang membuka wawasan seseorang yang sedang dalam keadaan stress.
Dukungan sosial yang dibutuhkan oleh ibu pasca melahirkan tidak hanya dari suami, tetapi juga dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Karena kenyataanya orang lain yang berada di sekitar ibu ini yang juga memiliki peran sebagai stressor. Misalnya saja pemberian nasehat yang cenderung melarang ibu untuk tidak melakukan ini dan itu menjadi sumber stressor tersendiri. Padahal ibu belum tentu minim pengetahuan terkait perawatan setelah melahirkan maupun perawatan bayi sehingga daripada memberikan nasehat atau informasi yang banyak lebih baik langsung memberikan dukungan dalam bentuk bantuan langsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H