Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Lebih Dalam Tentang Sistem Pengendalian Internal

Diperbarui: 30 November 2015   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam sebuah perusahaan, Sistem Pengendalian Internal atau lebih dikenal dengan sebutan SPI merupakan sebuah bagian yang tidak dapat dipisahkan. Apa itu Sistem Pengendalian Internal?


***

Menurut Mulyadi (1992), Sistem Pengendalian Internal (SPI) meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiendi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Sistem Pengendalian Internal (SPI) merupakan suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

Tujuan Sistem Pengendalian Internal (SPI):
• Menjaga kekayaan serta catatan-catatan yang dimiliki oleh organisasi;
• Memeriksa ketelitian serta keandalan data-data akuntansi yang dimiliki oleh perusahaan;
• Mendorong efisiensi perusahaan dengan menggunakan sumber daya dan sarana yang dimiliki oleh perusahaan sehingga nantinya efisiensi itu terpenuhi;
• Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Fungsi Sistem Pengendalian Internal (SPI):
Sebagai pengatur sumber daya yang telah dimiliki perusahaan untuk dapat difungsikan secara maksimal guna memperoleh pengembalian (gains) yang maksimal pula dengan pendekatan perancangan yang menggunakan asas Cost-Benefit.

Jenis-jenis Sistem Pengendalian Internal (SPI):
• Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls)
Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.
• Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls)
Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.

 

Peranan Penting Sistem Pengendalian Internal (SPI):

• Membantu manajemen dengan cara mengendalikan serta memastikan keberhasilan perusahaan atau organisasi yang diaudit;

• Menciptakan pengawasan organisasi;

• Menutupi kelemahan serta keterbatasan karyawan atau personel;

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline