Lihat ke Halaman Asli

Eks Ketua KPU Hasyim Asy'ri Diminta Dipecat dari Dosen Undip, Takut Mahasiswanya Turut jadi Korban

Diperbarui: 5 Juli 2024   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Tribun Jakarta

Bandung - Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari, sedang menghadapi tekanan kuat untuk diberhentikan dari jabatannya sebagai dosen di Universitas Diponegoro (Undip). Desakan ini muncul dari berbagai kalangan yang khawatir bahwa kehadirannya di kampus dapat berdampak negatif pada mahasiswa.

Ketua Lembaga Pengawas Pendidikan Mahasiswa Indonesia (LPPMI), Arif Hidayat, mengatakan bahwa Hasyim Asy'ari seharusnya tidak lagi mengajar di lingkungan akademik. "Kami sangat prihatin dengan keberadaan Hasyim Asy'ari sebagai dosen di Undip. Dengan latar belakang dan kontroversi yang menyertainya, kami takut mahasiswa akan terpengaruh negatif," ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi.

Kontroversi ini berawal dari dugaan keterlibatan Hasyim Asy'ari dalam sejumlah kasus yang mencederai integritas lembaga pemilihan. Meskipun belum ada keputusan hukum final, banyak pihak merasa bahwa tindakan preventif perlu diambil untuk melindungi integritas akademik dan moral mahasiswa.

Wakil Rektor Bidang Akademik Undip, Prof. Dr. Ahmad Dardiri, menyatakan bahwa pihak universitas akan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak. "Kami akan mengevaluasi semua masukan yang masuk dan memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah yang terbaik untuk kepentingan mahasiswa dan reputasi universitas," katanya.

Sementara itu, beberapa mahasiswa juga menyatakan kekhawatiran mereka terhadap keberadaan Hasyim Asy'ari di kampus. "Kami datang ke sini untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan moral yang baik. Kehadiran dosen dengan rekam jejak yang diragukan dapat merusak tujuan tersebut," ujar salah satu mahasiswa yang tidak ingin disebutkan namanya.

Hasyim Asy'ari sendiri belum memberikan komentar resmi terkait desakan untuk pemecatannya ini. Namun, situasi ini menjadi perhatian serius bagi dunia akademik dan masyarakat luas yang menginginkan lingkungan pendidikan yang bebas dari kontroversi dan memiliki integritas tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline