Lihat ke Halaman Asli

anggi meisela

mahasiswa

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan

Diperbarui: 20 September 2022   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sapi positif PMK www.detik.com

Penyakit mulut dan kuku(PMK) adalah penyakit terinfeksi karena virus yang bersifat akut dan sangat menular. Penyakit yang menyeranng semua hewan berkuku belah/genap , seperti kambing, sapi, babi, kerbau, domba dan hewan liar lainnya seperti gajah, rusa dll. Virus dapat bertahan lama di lingkungan, dan bertahan hidup di tulang, kelenjar, susu serta produk susu. Masa inkubasi 1-14 hari, virus awet dalam pendinginan dengan temperature > 500 dan terinaktivasi pada pH < 6,0 & pH > 9,0. 

Penyakit ini ditandai dengan adanya pembentukan vesikel atau lepuh dan erosi di sekitar mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku, pincang dan bahkan kuku bisa terlepas, hipersalivasi, hewan lebih sering berbaring; pada ternak potong terjadi penurunan bobot badan dan pada ternak perah terjadi penurunan produksi susu yang drastis. Morbiditas biasanya tinggi mencapai 100%, namun mortalitas/tingkat kematian untuk hewan dewasa biasanya sangat rendah, akan tetapi pada hewan muda bisa mencapai 50%.

Kerugian-kerugian dari dampak penyakit yang sedang terjadi di dunia perhewanan. Bukan hanya prternak saja melainkan pembeli/pejagal sapi pun juga merasakan dampaknya, tidak hanya mereka melainkan dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Potensi kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh PMK ini tidak hanya pada peternak yang mengalami penurunan produktivitas hingga kehilangan hasil, akan tetapi kerugian ini dirasakan secara nasional. 

Kerugian ekonomi bagi kegiatan usaha peternak terutama disebabkan oleh kehilangan produktivitas karena penurunan produksi susu (25% per tahun), penurunan tingkat pertumbuhan sapi potong (10% -- 20%), kehilangan tenaga kerja (60% -- 70%), penurunan fertilitas (10%) dan perlambatan kebuntingan, kematian anak (20% -- 40%), dan pemusnahan ternak yang terinfeksi secara kronis. Potensi kerugian yang dialami sangat berpengaruh pada perekonomian yang ditimbulkan oleh PMK ini tidak hanya pada peternak yang mengalami penurunan produktivitas hingga kehilangan hasil, akan tetapi kerugian secara nasional.


Kerugian ekonomi bagi kegiatan usaha peternak terutama disebabkan oleh kehilangan produktivitasnya karena penurunan produksi susu , penurunan tingkat pertumbuhan sapi potong ,kehilangan tenaga kerja , penurunan fertilitas dan perlambatan kebuntingan, kematian anak ,dan pemusnahan ternak yang terinfeksi secara kronis.

Harus waspada terhadap penyakit PMK?

1. Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi Mengapdaging dan ternak terinfeksi.

2. Menimbulkan kerugian ekonomi yg sangat besar (penurunan berat badan permanen).

3. Pengendaliannya sulit karena membutuhkan biaya vaksinasi yang sangat maha/ besar serta harus melalui pengawasan lalu lintas hewan yang ketat.

4. Negara Indonesia terdiri dari banyak puluhan ribu pulau dan ratusan pelabuhan besar dan kecil, sehingga rawan penyelundupan ternak dan bahan asal hewan (daging, kulit, dll.) dari negara Endemis PMK seperti India, Brasil, Malaysia, Thailand, Filipina dan sekitarnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline