Lihat ke Halaman Asli

Anggi Indriyani

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Singaperbangsa Karawang

Padepokan Seni Beladiri Suliwa Karawang Merupakan Salah Satu Seni yang Diminati oleh Banyak Orang

Diperbarui: 23 Desember 2022   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. SEJARAH PADEPOKAN SULIWA

Seni bela diri adalah kesenian yang timbul sebagai salah satu cara seseorang untuk mempertahankan atau membela diri, yang mengutamakan ketahanan dan kekuatan fisik. Seni bela diri telah lama ada dan berkembang dari masa ke masa.

Pada dasarnya, manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dari segala sesuatuyang mengancam hidupnya. Dalam tumbuh atau berkembang, manusia tidak dapat lepas darik egiatan fisik. Hal inilah yang akan memicu aktivitas fisik sepanjang waktu. Disaat belum adapersejataan modern, manusia menggunakan dan memanfaatkan apa yang dimiliki dalam tubuhu ntuk melindungi diri. Kemampuan bertarung dipelajari sebagai cara untuk menyerang atau bertahan dari serangan, namun pada perkembangannya bela diri digunakan untukm eningkatkan kemampuan fisik seseorang.

Suliwa merupakan seni beladiri yang ada di Indonesia yang menggabungkan kesenian dengan pencak silat sehingga memiliki kolaborasi yang indah antara keduanya, Suliwa iniberasal dari Cirebon yang ada pada masa kejayaan Galuh Pakuan yang memiliki tujuan utama yakni untuk merebut kekuasaan Galuh Pakuan yang dimana pada saat itu Pajajaran dengan Galuh Pakuan sudah tidak seimbang karena keduanya memiliki perbedaan karena termakano leh waktu.

Karena adanya perbedaan antara kedua kerajaan ini di datangkanlah Kanjeng Syarif Hidayatullah yang berasal dari Mesir dan Kanjeng Syarif Hidayatullah ini merupakan orang yang membawa suliwa pertama kali ke Indonesia, sebetulnya Seni Bela Diri Suliwa ini tidak boleh di kembangkan di luar tembok Kraton karena adanya pembebasan Batavia pada zaman itu kemudian Suliwa ini di bawa ke Banten dan mulai disebarluaskan di Betawi pada zaman Fatahilah untuk membebaskan penjajahan Betawi dari Portugis dan berhasil karena satu orang Pendekar Suliwa harus mampu melawan 20 Penjajah.

Suliwa kini sudah dikenal dimana – mana dan di Kabupaten Karawang ini terdapat Paguyuban Seni Bela Diri Suliwa yang berada di Dusun Cilengka Desa Sukaraja Kecamatan Rawamerta yang di dirikan pada tanggal 8 Agustus 2017 yang di Pimpin Oleh Bp. H. KartaWiratma dan Bp. Jeze Jaenudin selaku Pembina Seni Bela Diri Suliwa Karawang.

Usia Suliwa kini menginjak 5 tahun dan sering disebut dengan silat Betawi karena disana merupakan tempat pertama kali Suliwa disebarluaskan dan di suliwa ini terus mengikutip erkembangan zaman yang berkolabirasi dengan Pop, Jaipong, Topeng, Ketuk Tilu. Anggota suliwa tercatat sebanyak 540 orang di berbagai Kecamatan dan yang aktif sekirar 200 orang yang diminati oleh berbagai kalangan baik anak-anak, remaja ataupun orang dewasa.

B. FILOSOFI LOGO SULIWA 

Lambang yang ada pada suliwa ini memiliki arti yang sangat luar biasa dan mengingatkan kita sebagai umat manusia agar terus senantiasa beribadan dan berdoa kepada sang pencipta yakni Allah SWT. Selain itu juga Lambang pada suliwa ini memiliki arti :

1. Lambang Padi yang memiliki arti semakin berisi semakin menunduk, kita sebagai manusia jikalau memiliki ilmu jangan menjadi orang yang sombong karena masih banyak yang lebih memiliki ilmu yang lebih dari kita.

2. Lambang 24 butir padi melambangkan menyimbolkan Ibadan 17 solat wajib, 2 duha, 2 hajat, 2 tahajud, 1 witir jangan sampai di tinggalkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline