Lihat ke Halaman Asli

Karyawisata yang Mengasyikkan Bagi Sang Anak

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Karyawisata dalam konteks kegiatan pengembangan anak, mempunyai arti tersendiri yang berbeda dengan karyawisata dalam arti umum. Sedangkan karya wisata disini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar. Sebagai contoh guru mengajak anak-anak ke kebun binatang untuk mengenali berbagai jenis binatang yang ada disana, selama satu jam pelajaran. Dengan demikian, karyawisata ini tidak mengambil tempat yang jauh dari lembaga PAUD dan tidak memerlukan waktu yang lama. Sedangkan karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jaut itu disebut study tour. Tujuan pelaksaan karyawisata bagi anak-anak adalah sebagai berikut ini:

1.Untuk mencarari keterangan dalam hal tertentu. Dalam pembelajaran lembaga PAUD sering kali ada sumber-sumber keterangan atau sumber informasi yang tidak dapat diperoleh anak di ruangan kelas. Oleh karena itu, perlu dicari sumber-sumber informasi yang lebih lengkap. Diantaranya melalui eksplorasi obyek yang sebenarnya di dalam kegiatan karya wisata.

2.Melatih sikap anak. Kegiatan pengembangan anak yang banyak dilakukan saat ini lebih banyak berorientasi dan bertumpu pada pengembangak kognitif, padahal seharusnya tidak hanya itu. Kegiatan pengembangan juga harus berorientasi pada pengembangan aspek sikap dan ketrampilan.

3.Mengembangkan apresiasi terhadap sesuatu. Salah satu aspek sikap yang penting dikembangkan pada diri anak adalah kemampuan mengapresiasikan sesuatu. Kemampuan mengapresiasi sesuatu harus dilakukan dengan banyak berinteraksi dengan orang lain.

4.Menikmati pengalaman-pengalaman baru. Lingkungan sekirat masyarakat merupakan sumber kegiatan pengembangan anak yang sangat kaya informasi. Informasi tersebut bukan hanya informasi yang berbentuk fakta-fakta saja, namun anak-anak dapat mengamati proses sesuatu secara langsung.

5.Membangkitkan minat anak. Jika kegiatan pengembangan anak hanya diarahkan pada penguasaan keterampilan yang sangat terbatas maka anak akan untuk menggali sesuatu akan sangat terbatas. Oleh karena itu orientasi kegiatan pengembangan anak harus diperkaya dan diubah dengan tujuan yang lebih menyeluruh.

Semoga Bermanfaat J




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline