Lihat ke Halaman Asli

Sobar Harahap

Kebenaran harus disampaikan

Diplomasi Padi Jokowi

Diperbarui: 9 Maret 2023   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumberfoto: Detik.com

Ada satu pemandangan yang tidak biasa dari aktivitas panen raya padi di Desa Lajer, Kabupaten Kebumen. Presiden Jokowi, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto turut hadir di sana.

Ketiganya terlihat hangat berdialog dan bercengkrama dengan petani setempat.

Desa Lajer merupakan lokasi pertama panen raya program satu juta hektar di bawah kepemimpinan Jokowi.

Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah pun turut diajak, sementara Prabowo yang ditugasi sebagai koordinator food estate atau program lumbung pangan, juga digandengnya.
 
Namun yang justru merebut perhatian saya dari aktivitas itu adalah bidikan selfi Jokowi. Sang presiden, orang nomer satu di negara ini, mau-maunya memegang sendiri ponselnya, lalu membidik dirinya bersama Ganjar dan Prabowo.

Tentu selain ingin mengabadikan momen, jelas itu menandakan betapa Jokowi memiliki ketertarikan khusus dengan kedua sosok ini, baik secara kinerja maupun secara sifat personalnya.

Tidak mungkin dong kita mengajak selfi orang yang kita benci?

Namun bukan Jokowi namanya jika tidak menyiratkan pesan khusus. Sebagai orang Jawa, ia sangat akrab dengan bahasa simbol dan isyarat. Dalam menyampaikan gagasan, lebih-lebih memberikan nasihat, masyarakat Jawa memang cenderung lebih memilih menggunakan bahasa tersamar sebagai bentuk kehalusan budi agar tidak ada yang tersakiti atau tersinggung.

Dengan berswafoto di hamparan padi, Jokowi bisa saja sedang mengingatkan kedua tokoh ini agar tidak melupakan sikap padi, yang makin berisi makin merunduk. Meski kinerjanya sudah jelas, banyak masyarakat mencintainya, namun tetaplah harus rendah hati.

Kerendahan hati inilah yang menjadi nyawa perjuangan seorang pemimpin. Sebab sikap itu diwujudkan dengan tidak berjaraknya dari rakyat, menjunjung setinggi-tingginya hak rakyat, termasuk dalam hal ini adalah para petani.

Sebagai presiden, Jokowi menaruh harapan agar penerusnya nanti memiliki perhatian terhadap nasib petani, sebab di tangan merekalah negara ini bisa berdaya secara pangan.

Jika menengok pertanian di Jawa Tengah, di bawah kepemimpinaan Ganjar, provinsi ini berhasil menjadi lumbung pangan terbesar nasional. Produksi padi di Jawa Tengah mencapai 9,2 juta ton atau setara 5,4 juta ton beras dalam setahun. Jateng pun surplus beras hingga 1,2 juta ton.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline