Lihat ke Halaman Asli

Sobar Harahap

Kebenaran harus disampaikan

Keputusan Laszlo Polgar dan Keberanian Ganjar

Diperbarui: 28 Februari 2023   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumberfoto: Gatra.com

Semalam saya menonton pertandingan catur antara Judith Polgar dan Magnus Carlsen. Meski sudah pensiun, permainan Judith Polgar benar-benar tetap memukau.

Ia mengorbankan gajahnya yang sangat beracun dan membuat Magnus Carlsen, sang juara dunia catur saat ini, tak berkutik hingga berulangkali mengungkapkan kekagumannya "Oh my God...!". Pada langkah ke 19, ia pun terpaksa menyerah.

Judith Polgar memang wanita yang luar biasa. Ia menjadi Grandmaster catur termuda, di usia 15 tahun. Bahkan Judith disebut mempunyai kekuatan daya pikir atau IQ mencapai 170, lebih tinggi dari Einstein.

Namun siapa yang menyangka, kalau wanita hebat ini tak pernah mengenyam pendidikan formal sedari kecil?

Betul. Itulah satu keputusan gila yang diambil Laszlo Polgar, sang ayah, yang juga seorang psikolog pendidikan. Ia menjadikan anaknya sendiri sebagai objek penelitiannya, dengan satu premis bahwa jenius bisa diciptakan.

Karena itulah ia mendidik anaknya di rumah hanya bersama istrinya. Ia memberikan pelajaran bahasa, matematika, hingga memperkenalkannya dengan permainan catur.

Tentu eksperimennya waktu itu ditentang banyak orang. Termasuk pemerintah Hungaria sendiri. Mereka mengkritik Laszlo Polgar sebagai monster yang merampas masa kecil anak-anaknya.

Namun karena keberhasilannya, sekarang, kisah keluarga Polgar menjadi inspirasi bagi banyak orang di dunia. Bahkan sekarang ini juga muncul konsep home schooling.

Ketiga anak Laszlo seluruhnya tumbuh menjadi pecatur gemilang. Sampai sekarang Judith Polgar pun masih tercatat sebagai satu-satunya wanita terhebat yang pernah dimiliki dunia catur.

Mengambil keputusan selangkah lebih maju dari kebanyakan orang memang butuh keberanian. Bahkan mungkin keberanian saja tidak cukup. Butuh mental yang kuat untuk menerima cemooh sana-sini.

Betapa tidak, menjelaskannya kepada publik pun sangat sulit karena akan percuma. Sebab hanya bukti yang kemudian bisa menjawabnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline