Lihat ke Halaman Asli

Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa Melalui Internalisasi Ideologi Pancasila

Diperbarui: 7 Juni 2023   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai ideologi negara Indonesia, Pancasila berperan sangat penting dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa. Karena Indonesia yang beraneka ragam suku, ras, agama dan budaya, menghadapi tantangan yang kompleks dalam menjaga kerukunan dan menghargai perbedaan. Dalam konteks ini, internalisasi ideologi Pancasila merupakan landasan terpenting bagi upaya membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam  kehidupan sehari-hari, Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Perbedaan agama, suku, budaya dan pandangan politik dapat menimbulkan konflik jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, internalisasi ideologi Pancasila  sangat penting untuk membangun landasan yang kuat guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan menginternalisasi ideologi Pancasila, diharapkan setiap individu dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

Internalisasi tersebut meliputi proses pemahaman yang mendalam tentang arti dan pentingnya setiap tatanan Pancasila dan kesadaran akan tanggung jawab setiap warga negara untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Pendidikan memegang peranan sentral dalam proses internalisasi ideologi pancasila. Pendidikan yang berkualitas dan inklusif  memastikan  nilai-nilai pancasila efektif diwariskan kepada generasi muda sebagai penerus bangsa. Selain itu, kepemimpinan yang inspiratif dan berbudi luhur juga berperan penting dalam memajukan dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Membangun persatuan dan kesatuan bangsa merupakan tugas  penting bagi setiap negara, khususnya Indonesia karena kekayaan keanekaragamannya. Cara yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menginternalisasikan ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila, yang di dalamnya terkandung lima prinsip dasar  negara, memberikan landasan yang kokoh untuk membangun persatuan, keadilan, dan kebhinekaan di tengah kebhinekaan yang ada. 

Internalisasi ideologi pancasila mengandung makna memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ini membutuhkan pembelajaran dan penerimaan nilai-nilai tersebut sebagai bagian dari identitas  dan gaya hidup seseorang. Melalui internalisasi, individu semakin sadar akan tanggung jawabnya untuk memperkokoh persatuan bangsa dan membudayakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Internalisasi ideologi Pancasila dimulai dengan pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsipnya. Hal ini melibatkan pemahaman terhadap setiap sila Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. 

Dengan memahami esensi dan filosofi di balik Pancasila, masyarakat dapat menginternalisasikan nilai-nilai ini dalam sikap, tindakan, dan kehidupan sehari-hari. Pendidikan menjadi sarana utama dalam menginternalisasi ideologi Pancasila. Kurikulum yang mencakup pendidikan nilai-nilai Pancasila, pembelajaran sejarah, dan pendidikan karakter, akan memperkuat pemahaman dan penghayatan ideologi Pancasila pada generasi muda. Internalisasi ideologi Pancasila juga melibatkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini mencakup sikap saling menghormati, toleransi, gotong royong, dan semangat kebersamaan. 

Dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, dan masyarakat secara umum, penerapan nilai-nilai Pancasila membantu membangun hubungan yang harmonis, mengatasi perbedaan, dan menciptakan iklim persatuan yang kuat. Keluarga dan lingkungan sosial memegang peran penting dalam internalisasi ideologi Pancasila. Melalui pembentukan nilai-nilai Pancasila dalam keluarga dan kegiatan sosial, kita dapat membentuk karakter yang menghormati perbedaan dan mengedepankan persatuan. Media dan teknologi informasi memiliki peran besar dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan memperkuat persatuan. Penggunaan media sosial, konten edukatif, dan kampanye sosial yang mendukung ideologi Pancasila dapat memberikan pengaruh positif dalam internalisasi ideologi ini.

Pancasila mengalami berbagai penyimpangan dalam realisasi nilai. Penyimpangan dari pengamalan pancasila dapat berupa penambahan, pengurangan dan penyimpangan dari makna sebenarnya. Pelaksanaan kegiatan Pancasila sebagai pandangan hidup turut menentukan keberhasilan kegiatan Pancasila sebagai dasar negara. Jika setiap warga menjalankan pancasila sebagai pedoman hidup (memiliki karakter/akhlak pancasila), jika memenuhi syarat untuk menjadi pejabat, orang tersebut pasti akan menjadi pejabat yang baik, setidaknya dia akan berusaha untuk menghindari budaya. Langkah-langkah strategis yang mampu melanggengkan dan mengembangkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam segala aspek kehidupan bangsa.

Hilangnya jati diri dan persatuan bangsa Indonesia antara lain kurangnya rasa hormat dan menghargai  orang lain, terutama kasus rasisme mahasiswa Papua di Surabaya yang menyebabkan kerusuhan Wamena yang mengakibatkan banyak korban yang tidak bersalah terluka. Hal ini mengaburkan identitas nasional yang berlandaskan Pancasila, yaitu persatuan Indonesia. Nyatanya, bangsa ini terpecah belah. Radikalisme dan ekstremisme (Tahun 2020): Radikalisme dan ekstremisme ideologi sering kali menjadi ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. 

Pada tahun 2020, tercatat beberapa kasus terorisme yang berhubungan dengan paham radikal yang berpotensi merusak keutuhan bangsa. Pemerintah meningkatkan keamanan dan pengawasan terhadap kelompok-kelompok radikal serta jaringan teroris. Hal ini dilakukan melalui operasi keamanan, penangkapan terduga teroris, dan peningkatan kehadiran aparat keamanan di daerah-daerah yang rentan terhadap radikalisme. Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam mengatasi radikalisme. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline