Lihat ke Halaman Asli

Anggi Sukma Fauziah

Mahasiswa Universitas Airlangga

Lonjakan Kasus Cacar Monyet: Tindakan Pencegahan dan Penanganan

Diperbarui: 1 Oktober 2024   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kasus cacar monyet atau monkeypox pertama kali ditemukan menjangkit manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Namun, akhir-akhir ini wabah tersebut Kembali merebak dan ditemukan pada beberapa negara, bahkan di Indonesia. Pada tahun 2022 WHO menetapkan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat yang memerlukan perhatian internasional. Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox.

Di Indonesia telah ditemukan adanya kasus cacar monyet sejak tahun 2022. Penularan virus cacar monyet dapat dapat terjadi melalui kontak secara langsung dengan darah, luka pada kulit, dan cairan pada tubuh baik dari hewan ke manusia ataupun manusia ke manusia lainnya. Pada masa kehamilan, virus cacar monyet dapat ditularkan dari ibu ke bayi dalam kandungan. Cacar monyet memiliki gejala seperti demam, nyeri otot, nyeri kepala dan ruam. Namun, cacar monyet sulit untuk dideteksi karena sulit dibedakan dengan penyakit cacar biasa. 

Upaya pencegahan harus diterapkan agar penyebaran kasus tidak semakin meluas. Hindari paparan langsung dengan darah dan cairan dari hewan yang berpotensi menularkan virus seperti tikus atau primata, kurangi mengkonsumsi daging mentah dan memasaknya pada suhu yang tepat sebelum dimakan. Selain itu, hindari melakukan kontak langsung dengan hewan ataupun dengan barang yang bersentuhan langsung dengan hewan yang sakit. 

Melakukan penelusuran kontak erat pada pasien yang telah terjangkit menjadi pencegahan yang penting untuk dilakukan. Dengan adanya penelusuran dapat mencegah tersebar luasnya penyebaran virus dan mempercepat penanganan pada orang yang berpotensi terjangkit. Orang yang memiliki kontak erat dengan pasien dianjurkan untuk dilakukan isolasi dan observasi mengenai timbulnya gejala-gejala awal terpapar cacar monyet. Selain itu, pola hidup bersih merupakan hal penting yang tidak dapat dipisahkan. Membiasakan diri untuk mencuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir dan menggunakan masker merupakan salah satu upaya pencegahan. Hindari berkontak dan berbagi barang dengan orang-orang yang terindikasi terpapar cacar monyet. 

Petugas kesehatan harus mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan ketika merawat pasien penderita cacar monyet, seperti mengenakan APD dengan tepat (menggunakan pelindung mata, hazmat, sarung tangan dan respirator). Selain itu, pada saat pengambilan sampel untuk pengujian harus dilakukan dengan aman sesuai dengan protokol kesehatan yang ada. 

Meskipun belum ditemukan vaksin khusus untuk mencegah cacar monyet, vaksin cacar dapat memberikan perlindungan dari cacar monyet dan dapat menjadi pilihan untuk beberapa orang yang memiliki risiko tinggi untuk terpapar, vaksin ini juga dapat diberikan kepada orang ataupun hewan yang terpapar cacar monyet. Namun, vaksin tidak dapat diberikan kepada orang yang kekebalan tubuhnya sedang terganggu. 

Sama halnya dengan vaksin, tidak ada pengobatan khusus pada penyakit cacar monyet. Pengobatan dilakukan dilakukan dengan terapi suportif dan simtomatis. Kasus cacar monyet biasanya memiliki gejala yang ringan sehingga dapat sembuh dengan sendirinya. Bagi orang yang terpapar cacar monyet, penting untuk melakukan pola hidup sehat dan menjaga kondisi mental, hindari menggaruk kulit dan merawat ruam agar tetap kering dan terbuka. 

Dengan merebaknya cacar monyet, termasuk di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox ini dapat menyebar melalui droplet dan kontak langsung dengan penderita. Diperlukan adanya tindakan pencegahan untuk mencegah merebaknya penyakit ini, seperti selalu menjaga kebersihan, menghindari kontak langsung dan isolasi pada orang terpapar. Dengan adanya kolaborasi pada setiap elemen masyarakat, penyakit cacar monyet dapat dicegah. 

DAFTAR PUSTAKA 

Gumandang, H.P., 2022. MONKEYPOX DISEASE: WABAH MULTI-NASIONAL. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, 5(1), 30–36.

Marisah, M., Hilmi, I.L. & Salman, S., 2022. Studi dan tatalaksana terkait penyakit cacar monyet (monkeypox) yang menginfeksi manusia. Jurnal Farmasetis, 11(3), 201–208.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline