Kesehatan masyarakat merupakan cabang ilmu yang memiliki fokus pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kualitas hidup secara luas. Kesehatan masyarakat memiliki sejarah panjang, yang berawal dari peradaban kuno hingga menjadi ilmu disiplin modern. Melalui berbagai periode, Kesehatan masyarakat terus berkembang seiringan dengan perkembangan teknologi, perubahan sosial dam penemuan-penemuan ilmiah.
Kesehatan masyarakat berawal dari seorang dokter dan asistennya yaitu Asclepius dan Hyegia yang merupakan dua tokoh mitologi Yunani. Asclepius dan Hyegia memiliki metode yang berbeda dalam menangani masalah kesehatan, Asclepius adalah seorang dokter yang pandai dalam mengoperasi, sedangkan Hyegia lebih cenderung memberikan solusi mengenai gaya hidup sehat. Dari hal tersebut muncullah dua pendekatan dalam menangani masalah kesehatan.
Sejarah Kesehatan masyarakat juga dapat ditemukan di Inggris, seperti pembangunan selokan, penerapan karantina laut pada kapal dan muatannya yang berasal dari daerah wabah Venesia, kondisi pekerja yang buruk juga berdampak pada munculnya kesehatan masyarakat. Kemudian pada tahun 1920 Winslow menekankan pengembangan kesehatan masyarakat pada aspek non biologis dan bahwa kesehatan masyarakat merupakan usaha yang dikembangkan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup juga meningkatkan kesehatan melalui kegiatan yang terorganisir secara efektif.
Sementara itu di Indonesia, kesehatan masyarakat muncul pada masa pemerintahan Belanda, saat terjadi wabah cacar dan kolera yang saat itu melanda, hal ini mendorong mereka untuk memperkenalkan beberapa kebijakan kesehatan untuk mengendalikan penyebaran penyakit. Pada saat gubenur jenderal Daendels menjabat, diadakan pelatihan dukun bayi untuk menekan angka kematian bayi yang saat itu sangat tinggi. Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena pelatih dukun bayi tidaklah banyak. Dan baru pada tahun 1952 pelatihan dukun bayi diadakan lagi.
Pada 1851 didirikan School Tot Oplending Van Indiche Arsten atau yang biasanya dikenal dengan nama STOVIA. Kemudian pada 1913 didirikan NIAS (Nederland Indische Arsten School), kedua sekolah tersebut memiliki peranan penting dalam sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena dari sekolah-sekolah tersebut lahir dokter-dokter yang mengembangkan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia, kondisi kesehatan masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, tingginya angka penyakit menular seperti malaria dan tuberkulosis membuat pemerintah semakin melek mengenai pentingnya kesehatan. Diperkenalkannya konsep Bandung oleh Dr.Patah-Leimena yang memperkenalkan bahwa pelayanan kesehatan memerlukan aspek kuratif dan preventif yang tidak dapat dipisahkan menjadi salah satu titik penting dalam perkembangan kesehatan Masyarakat.
Tahun 1967 dihasilkan sistem puskesmas yang memiliki 3 tipe yaitu A, B dan C. Kemudian pada tahun 1969, sistem puskemas berubah menjadi 2 tipe yaitu A dan B, yang kemudian pada tahun 1979 ditiadakannya tipe puskesmas dan hanya ada satu tipe puskesmas yang dikepalai oleh dokter. Pada tahun 1980-1990, kesehatan semakin berkembang. Diadakannya program keluarga berencana (KB) untuk mengendalikan laju pertumbuhan, program pos pelayanan terpadu (posyandu) untuk peningkatan gizi dan memantau perkembangan dan pertumbuhan balita.
Pada tahun 2000-an tantangan kesehatan masyarakat yang dihadapi oleh Indonesia semakin rumit, penyakit menular seperti HIV-AIDS dan tuberkulosis masih menjadi ancaman serius. Tidak hanya penyakit menular, penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung juga kian meningkat. Berbagai program terus diupayakan oleh pemerintah untuk mengendalikan dan mengatasi masalah-masalah tersebut.
Sejarah kesehatan masyarakat adalah sejarah mengenai perjuangan dan perkembangan dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan yang muncul. Dari masa kolonial Belanda sampai saat ini, kesehatan masyarakat di Indonesia telah mengalami berbagai tantangan dan terus melakukan pengembangan yang dipicu oleh kebutuhan dan keinginan akan layanan kesehatan yang lebih baik lagi. Kesehatan masyarakat akan terus memegang peran penting dalam menghadapi masalah-masalah kesehatan ke
depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H