Lihat ke Halaman Asli

Ketegangan Aburizal Bakrie

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Link Video: http://www.youtube.com/watch?v=cRenD_AbTMU

KETEGANGAN ABURIZAL BAKRIE

Kali ini saya akan membahas mengenai makna gerakan-gerakan tubuh dari ketua umum partai Golkar yaitu Aburizal Bakrie. Sekali lagi ini buka kampanye, karna sebelumnya sudah pernah saya bahas pula mengenai tema yang sama terhadap ketua umur partai Gerindra dan PDI Perjuangan, jadi cukup adil kan?. Yang akan saya ulas kali ini adalah Bapak Aburizal Bakrie dalam suatu acara talk show yang pada saat itu membahas tentang pendapat Aburizal Bakrie tentang perbedaan prinsip beliau dengan Sri Mulyani mengenai ekonomi Indonesia sehingga menimbulkan hubungan yang tidak harmonis antara mereka berdua.

Yang pertama adalah ada satu gerakan kerut-kerut vertikal, yaitu kerut-kerut tegak lurus pada dahi, diatas pangkal hidung disertai dengan mata yang disempitkan. Itu terlihat ketika ada pertanyaan dari pembawa acara tentang hubungan beliau dengan ibu Sri Mulyani. Menurur buku Herman Strehle “MEINEN, GESTEN UND GEBARDEN”, kerut-kerut vertikal timbul jika kita mengerjakan pekerjaan yang memerlukan perhatian, berfikir untuk mengambil suatu keputusan, jika ada kekecewaan, atau pada mereka yang keras kepala. Sedangkan mata yang disempitkan, ini terjadi sebagai pernyataan tidak senang. Memang itu diungkapkan oleh Aburizal Bakrie tentang perbedaan prinsip beliau dengan Sri Mulyani, sehingga ada kekecewaan atau bahkan kurang senang dengan apa yang dikerjakan oleh Sri Mulyani, yang kemudian tergambar dari gerakan-gerakan tersebut.

Yang kedua adalah dalam talk show tersebut, Aburizal Bakrie kerap dan sering sekali membuka tangan kirinya ke bawah disertai menggesek-gesekkan tangan tersebut ke paha bagian kirinya. Dalam buku Herman Strehle “MEINEN, GESTEN UND GEBARDEN”, membuka tangan ke bawah secara sekunder, gerakan ini dilakukan apabila kita ingin menenangkan, meredakan situasi. Ini berarti bahwa Aburizal Bakrie pada saat acara tersebut terus mencoba memenangkan dirinya dan situasi di ruangan tersebut, karna mungkin beliau dalam keadaan tegang atau kurang tenang di situasi itu sehingga beliau juga memainkan tangannya dengan cara menggesek-gesekkan ke paha untuk mengurangi ketegangan.

Yang ketiga adalah cara duduk beliau sepanjang acara, posisi badan bagian atas agak dimajukan, juga posisi kakinya yang terlihat tidak dilemaskan. buku Herman Strehle “MEINEN, GESTEN UND GEBARDEN”, cara duduk dalam keadaan terancam, yaitu dilohat dari sikapnya yang tegang, tidak melemaskan diri,sehingga tidak bersandar pada kursi tetapi badan bagian atas agak dimajukqan agar dapat secepat mungkin berdiri.Memang dari posisi badan beliau hingga kaki beliau terlihat tidak dilemaskan, dan juga tidak menunjukkan cara duduk yang tenang sepanjang acara tersebut.

Dari hasil ulasan-ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa Aburizal Bakrie dalam acara tersebut mengalami ketegangan atau tidak tenang sehingga beliau melakukan gerakan-gerakan yang bisa mengurangi ketegangan dan meredakan situasi. Juga ada sikap ketidak sukaannya terhadap seseorang yang sedang dibahas dalam acara tersebut. Deemikian ulasan dari saya mengenai gerakan tubuh dari ketua umum partai Golkar, Aburizal Bakrie. Mohon maaf bila ada kekurangan maupun kesalahan, Terima Kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline