Lihat ke Halaman Asli

Anggie D. Widowati

Penulis, Psikolog, Pegiat Literasi

Cerpen | Lemari Tua

Diperbarui: 18 Februari 2021   05:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerpen Anggie D. Widowati

Fatia membuka halaman pencarian google dan mencari artikel mengenai kenakalan anak-anak. "Bila Anak Suka Mencuri." Artikel itu di temukannya di Blog milik seorang psikolog. Apa yang dilakukan bila anak mencuri, kata artikel itu, orang tua harus mengetahui mengapa dia melakukan perilaku itu. Apakah ada kebutuhan yang berkaitan dengan jual beli barang mahal seperti game, mainan atau yang paling parah bila anak ternyata sudah mengkonsumsi narkoba.

Fatia mendiskusikan artikel itu dengan suaminya. Semua peristiwa itu bermula Ketika dia mencuci celana Fadly, anaknya yang masih berusia enam tahun. Tak disangka, di saku celana ada beberapa lembar uang biru, lima puluh ribuan.

Dia menanyakan suaminya apakah memberi uang-uang itu pada Fadly. Suaminya mengaku tidak. Dia pun merasa juga tidak memberikan uang itu. Selama itu dia tidak membawa uang cash banyak-banyak, lebih suka melakukan transaksi dengan credit card. Di musim pandemic, Fatia juga tidak berkunjung ke rumah mertua maupun orang tua. Itu artinya mereka juga tidak memberikan uang pada Fadly.

Lalu uang-uang itu berasal dari mana?

Darahnya berhenti berdesir, muncul perasaan sedih dan jengkel, gila, Fadly sudah berani mencuri uang. Pada siapa dia belajar mencuri, sementara umurnya masih enam tahun, dan tidak pernah keman-mana selain main di seputaran kompleks. Alangkah malunya kalau dia sampai ketangkap basah mencuri uang milik tetangga.

"Oh Tuhan, anakku sudah jadi pencuri," keluhnya sedih.

Ketika sore mulai jatuh, dia duduk sambil ngopi dengan suaminya di teras, dan Fadly ada disekitaran mereka, sedang menonton film kartun di laptop suaminya. Fatia mengangkat bocah itu dan dipangkunya. Dia mengeluarkan empat lembaran lima puluh ribuan dan ditunjukkan pada puteranya.

"Ini uang siapa? Mama nemu di kantongmu saat mencuci baju," tanya Fatia.

"Uangku."

"Kamu mencuri di dompet siapa? Dompet Mama atau Papa?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline