CERPEN
Triman berdiri di depan cermin dan mengambil sisir yang tergeletak di pinggiran jendela. Sudah pukul delapan ketika lelaki itu mau narik. Barusan dia membantu mengangkut batu bata sumbangan pak Kordes untuk masjid.
Lima kali dia memanggul batu batu dari rumah Pak Kordes ke masjid. Lumayan dapat rokok sebungkus. Dirabanya rokok itu, sudah rapi di kantong kirinya.
"Pak, Pak, mana duit bulanan dari Bu Jarwo?" tanya istrinya.
"Belum dikasih, Bu."
"Sudah tanggal delapan belum dikasih?"
"Belum Bu."
"Aim mesti bayar seragam yang belum lunas, delapan puluh ribu lagi, Pak."
"Ya sabar, Bu, nanti juga dibayar."
"Kalau bukan tetangga, pasti sudah aku mintain ke rumahnya."
"Jangan Bu, nggak enak, kalau ada apa-apa juga kita minta tolong pada bu Jarwo kan?"