Lihat ke Halaman Asli

Anggi Ameliyani

Masih belajar menulis opini untuk tugas menulis opini

Bagaimana Kita Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Virus Corona?

Diperbarui: 16 Juli 2020   00:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bertahan hidup di tengah pandemi corona adalah usaha untuk kembali ke dasar, yaitu berhemat. Setelah itu, mencari alternatif pemasukan dengan memanfaatkan sosial media yang ada.

Banyak tips-tips tentang mengatur keuangan maupun cara bertahan hidup di tengah pandemi virus corona yang bisa kamu temukan di jejaring internet. Namun, menurut saya itu kembali kepada diri kita masing-masing, bagaimana kita mengatur keuangan kita maupun pemasukan kita untuk berhemat dan bisa bertahan hidup di tengan pandemi ini. 

Terutama bagi kamu para pemuda-pemudi atau remaja yang merantau di ibukota jakarta, tentu kamu berfikir kan setiap harinya "besok makan pake apa ya supaya hemat", jangan sampai ujung-ujung nya nge mie instan lagi. Hari ini sudah makan mie, masa iya besok makan mie lagi hehe.

Sejak WFH di berlakukan, semua pengeluaran untuk membeli hal-hal yang tidak penting di musnahkan terlebih dahulu dari daftar whish list kamu di online shop ya. Pengeluaran untuk saat ini menurut saya harus di fokuskan pada makanan maupun keperluan habis pakai, seperti peralatan mandi, odol, sikat gigi dan lainnya. 

Penghasilan selama pandemi pasti terasa sangat boros, apalagi di saat kita mempunya waktu senggang, ada saja yang di tengok di online shop seperti barang-barang yang seharusnya tidak di beli tapi ingin membeli karena lucu, pengen aja, di tambah lagi sedang ada diskon. Sehingga pengeluaran yang seharusnya bisa berhemat untuk jangka panjang malah jadi kalang kabut. Saya berdoa semoga kamu semua yang juga mengalami situasi seperti ini tetap sehat dan bahagia selalu ya.

Sebelum saya memberitahu tentang berhemat saya selama pandemi ini, saya punya prinsip bahwa saya tidak boleh menimbun kebutuhan seperti kebanyakan orang, dari masker, tisu, atau apapun itu. Karena itu sama saja kita tidak menghargai orang yang masih banyak membutuhkan kebutuhan yang kita timbun, karena di saat situasi seperti ini kita tidak boleh egois, kita harus memikirkan orang lain yang dampak nya mungkin saja lebih besar di bandingkan kita.

Berhemat di saat pandemi virus corona

Cara berhemat saya saat pandemi cukup sederhana, yang penting dalam sebulan untuk keperluan yang mendasar sudah terpenuhi, intinya sih supaya kita bisa beradaptasi juga dengan kesulitan ekonomi yang akan datang nanti, disaat pandemi ini belum selesai. Sekarang berdoa saja supaya pandemi virus corona ini cepat berlalu. 

Misalkan pengeluaran sebulan saya sebelum pandemi virus corona sebesar 100.000 per hari (sudah termasuk, transport dan makan), setelah pandemi saya persempit lagi untuk pengeluaran per hari menjadi 30.000 - 50.000 (untuk makan, atau cemilan) uang transport sudah tidak ada karena saya kebetulan Work From Home.

Untuk internet, mungkin kalo untuk memakai kuota yang biasanya 100.00 per bulan bisa di potong menjadi 50.000 per bulan. Memang sungguh sangat signifikan perubahan nya, tetapi dengan ada nya new normal, kita harus membuat keadaan normal yang baru lagi untuk bisa beradaptasi dengan situasi ekonomi ini, karena kita tidak tahu kedepannya akan seperti apa. 

Banyak saudara, teman, maupun kerabat yang gajinya di pangkas, bahkan ada yang sampai kena PHK tanpa kompensasi, jadi bersyukurlah kalian yang gajinya tidak kena potongan maupun tidak kena PHK di saat pandemi virus corona ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline