Definisi resmi dari konservatisme terdapat dalam Glosarium Pernyataan Konsep No.2 FASB (Financial Accounting Statement Board) yang mengartikan konservatisme sebagai reaksi yang hati- hati (prudent reaction) dalam menghadapi ketidakpastian yang melekat pada perusahaan untuk memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko dalam lingkungan bisnis sepenuhnya dipertimbangkan. Menurut Watts (2003) dalam (Savitri, 2016:22) mendefinisikan konservatisme sebagai prinsip kehati-hatian dalam pelaporan keuangan dimana perusahaan tidak terburu-buru dalam mengakui pendapatan dan segera mengenali kemungkinan kerugian dan hutang.
Menurut (Savitri, 2016:24) Prinsip konservatisme adalah konsep yang mengakui beban dan kewajiban sesegera mungkin meskipun ada ketidakpastian tentang hasilnya, namun hanya mengakui pendapatan dan aset ketika sudah yakin akan diterima. Berdasarkan prinsip konservatisme, jika ada ketidakpastian tentang kerugian, harus cenderung mencatat kerugian. Sebaliknya, jika ada ketidakpastian tentang keuntungan, tidak harus mencatat keuntungan. Dengan demikian, laporan keuntungan cenderung menghasilkan jumlah keuntungan dan nilai aset yang lebih rendah demi untuk berjaga-jaga.
Pentingnya penggunaan konsep konservatisme ini dapat mengurangi terjadinya asimetri informasi antara agen dan prinsipal. Dimana ada beberapa pihak yang menyatakan bahwa dengan adanya konsep ini maka akan menghasilkan pelaporan yang understatement. Sebagaimana perusahaan akan mendapatkan manfaat lebih banyak dengan adanya pelaporan understatement daripada overstatement. Hal ini dikarenakan pelaporan understatement dirasa lebih menguntungkan dan dapat mengurangi resiko kerugian yang lebih besar dibandingkan dengan laporan yang disajikan secara overstatement. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menyatakan bahwa ada beberapa metode yang menerapkan prinsip konservatisme. Oleh karena itu konservatisme merupakan salah satu metode yang dapat digunakan perusahaan dalam melaporkan laporan keuangannya. Ini akan menyebabkan angka yang berbeda dalam laporan keuangan, yang pada akhirnya akan menyebabkan laba yang cenderungkonservatif. Jadi konservatisme dalam akuntansi mengevaluasi aset dan keuntungan dengan hati-hati, karena aktivitas ekonomi perusahaan dikelilingi oleh ketidakpastian yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan dapat bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H