Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Rentak Sajak Yang Bertekak

Diperbarui: 25 November 2018   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sajak pajak para petekak kata

Yang sering mengumbar rasa, aroma, puspa, nestapa dari lubuk jiwa yang tak tertata

Yang sering merayu dayu bak peluru dari beludru

Yang serak teriak manisan lisannya berlimpah-ruah, terseduh kalbu

Wahai kau para penunggu cinta

Jangan termakan dengan kuta-katanya

Terlalu lemak, kau akan muak

Terlalu bijak, kau akan tamak

Tak perlu kau gantungkan harap terhadap sayap-sayap rayap

Mereka rapuh, sepuh, lumpuh         

Tak perlu kau sirami itu, akar kelakar yang layu lusuh

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline