Film Bernafas Dalam Kubur versi 2018 yang dibintangi Luna Maya ini telah sukses mengantarkan sosok Suzanna kembali hidup di dunia perfilman tanah air. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu beberapa hari film ini dapat tembus lebih dari 1 juta penonton. Tidak sia-sia usaha sutradara Anggy Umbara dan Rocky Soraya serta tim tata rias dari luar negeri dalam memaksimalkan kualitas film ini. Bahkan Luna Maya dikabarkan didandani selama hampir tiga jam sebelum syuting. Sungguh totalitas yang luar biasa dengan niat yang sangat murni dari seluruh tim pendukung.
Namun dibalik kesuksesan film ini, sebagai pencinta sejati genre horor dan misteri, saya berpendapat bahwa terdapat beberapa kelebihan kekurangan dan dalam film ini yang masih termaafkan. Berikut diantaranya :
1. Walaupun terdapat bagian yang 'hilang' dari trailer yang ditampilkan sebelumnya, yaitu adegan makan sate yang ikonik, namun para penikmat film sepertinya tidak terlalu keberatan dengan hal itu, sebab Sang aktris sendiri menjelaskan bahwa adegan tersebut dihilangkan karena tersandung masalah hak cipta.
2. Alur cerita yang tidak sama dengan film jadulnya nyatanya hanyalah alur yang beda tipis, dengan sedikit porsi cerita yang dikurangi sana-sini.
3. Film ini juga mengandung beberapa unsur komedi yang lumayan menghibur dan tidak asal.
4. Ekspresi Luna Maya yang terlihat sedikit kaku, mungkin karena penggunaan silikon diwajah selama berjam-jam
Menurut saya hal yang paling 'menjual' dari film ini adalah sosok Luna Maya yang dibuat begitu mirip dengan legenda ratu horor Indonesia yaitu Suzanna. Begitu banyak yang merindukan sosok Suzanna, terlihat dari jutaan penonton yang antusias dan penasaran akan kumunculannya dalam diri seorang Luna Maya. Terakhir, walaubagaimanapun saya sangat mendukung industri perfilman tanah air, terutama di genre horor yang terlihat semakin pesat perkembangannya dari waktu ke waktu. Seperti film-film yang telah lebih dulu muncul, termasuk Pengabdi Setan, Kafir, Sebelum Iblis Menjemput, Macabre (Rumah Dara), Modus Anomali, The Night Come For Us, dll.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H