Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum atau yang dikenal Unipdu Jombang memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan Tridharma perguruan tinggi. Salah satunya adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian Unipdu menyelenggarakan pengabdian masyarakat melalui kegiatan yang dinamakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM).
Dengan situasi seperti yang kita tahu saat ini, bahwa pandemi covid-19 masih belum hilang dari Indonesia sehingga hal tersebut akan berdampak pada segala aspek. Salah satunya adalah terhadap pelaksanaan program KPM Unipdu yaitu dilaksanakan secara mandiri di desa masing-masing mahasiswa.
Dengan semakin merebaknya virus covid-19 yang dikabarkan muncul varian baru ini membuat pemerintah akhienya memberlakukan aturan PPKM level 4 yang hingga saat ini terus diperpanjang. Hal ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat, salah satunya di bidang pendidikan. Dimana kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Tentu saja akan menghambat pencapaian kompetensi siswa.
Tak sedikit siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan tugas yang diberikan gurunya, hingga orang tua pun ikut bingung dibuatnya. Apalagi bila mata pelajarannya matematika belum lagi ditambah sang anak yang tak kunjung faham dengan penjelasan orang tua. Sehingga orang tua merasa putus asa dan mengeluh kesulitan saat mendampingi anaknya belajar matematika.
Tidak hanya itu kurangnya minat siswa terhadap pelajaran matematika juga menjadi salah satu alasan siswa kesulitan memahami pelajaran matematika. Ditambah lagi orang tua masih menerapkan cara-cara lama dalam mengajarkan matematika kepada sang anak, salah satunya dengan cara hafalan. Baik menghafal perkalian, menghafal rumus dan masih banyak lagi. Hal ini akan membuat anak menjadi takut dengan matematika. Dan menganggap bahwa matematika itu sulit.
Anggi Nur Faijatur Afifah, salah satu mahasiswi prodi pendidikan matematika Unipdu yang melaksanakan program KPM Mandiri Unipdu di Dusun Babatan, Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang ini menyadari akan masalah yang dihadapi oleh kebanyakan orang tua khususnya di daerah tempat KPM. Sehingga ia mengadakan sebuah kegiatan melakukan "Sosialisasi pendampingan orang tua dalam pembelajaran matematika dan petingnya pengawasan orang tua terhadap penggunaan hp anak".
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2021. Anggi memberikan beberapa tips-tips yang bisa diterapkan oleh para orang tua kepada anaknya, khususnya dalam mendampingi anak belajar matematika. Anggi juga memberikan edukasi terkait pentingnya mengawasi dan mengontrol aktivitas anak dalam menggunakan hp. Dari kegiatan ini diharapkan orang tua bisa mendampingi anaknya selama belajar daring dan juga lebih bijak lagi dalam mengawasi anak menggunakan hp.
Orang tua mengeluhkan kesulitan dalam mengajari anak perkalian. orang tua pada umumnya menuntut anak untuk hafal perkalian. Sedangkan banyak metode yang dapat digunakan anak dalam memahami perkalian tanpa menghafalnya. Anggi juga memberi contoh bagaimana mengajari perkalian anak dengan salah satu metode yaitu jarimatika. Ia juga menyarankan kepada orang tua untuk sering-sering mengajak anak melihat konten-konten youtube yang berisi edukasi terkait materi matematika. Agar siswa lebih mengenal dan lebih memahami materi matematika.
Banyak sekali sisi positif jika orang tua bisa mendampingi belajar anak khususnya dalam materi matematika. Selain orang tua bisa mengontrol dan mengetahui perkembangan anak dalam pemahaman belajar juga dapat menciptakan kenyamanan dan kedekatan antara anak dan orang tua.