Lihat ke Halaman Asli

Anggi KusumaningTias

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Pemanfaatan Limbah Ampas Industri Tahu menjadi Pupuk Organik Padat untuk Mendukung Ketahanan Pangan Masyarakat Sekitar: Oleh Mahasiswa UM

Diperbarui: 22 Mei 2024   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pemanfaatan Limbah Ampas Industri Tahu Menjadi Pupuk Organik Padat untuk Mendukung Ketahanan Pangan Masyarakat Sekitar: Inisiatif Mahasiswa Departemen Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang

dokpri

Industri tahu merupakan salah satu industri kecil menengah (IKM) yang cukup berkembang di Indonesia. Namun, di balik keuntungan ekonominya, industri tahu juga menghasilkan limbah padat yang cukup besar. Limbah padat ini, yang biasa disebut ampas tahu, jika tidak diolah dengan baik dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat.

Melihat permasalahan tersebut, para mahasiswa Departemen Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang (UM) tergerak untuk mengambil bagian dalam upaya pelestarian lingkungan dan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Mereka mengembangkan program pemanfaatan limbah ampas tahu menjadi pupuk organik padat (POP) yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi petani di sekitar industri tahu.

Program ini dilatar belakangi oleh kepedulian para mahasiswa terhadap dampak negatif limbah ampas tahu terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Di sisi lain, mereka juga melihat potensi besar limbah ampas tahu untuk diolah menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian.

Proses pembuatan POP dari ampas tahu relatif mudah dan murah. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain ampas tahu, kompos, dedak padi, dan EM4. Ampas tahu dicampur dengan kompos, dedak padi, dan EM4, kemudian difermentasi selama 14 hari. Setelah itu, POP siap digunakan.

POP dari ampas tahu dapat diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman, seperti padi, jagung, sayuran, dan buah-buahan. Cara aplikasinya cukup mudah, yaitu dengan menaburkan POP ke tanah di sekitar tanaman.

Pemanfaatan limbah ampas tahu menjadi POP telah terbukti efektif dalam meningkatkan kesuburan tanah, pertumbuhan tanaman, dan hasil panen. Hal ini telah dibuktikan melalui berbagai penelitian dan penerapan di lapangan.

Kami melakukan implementasi sekaligus pengenalan POP dari limbah ampas tahu di Desa Tirtomoyo. Di Desa ini ibu-ibu rumah tangga menggunakan POP dari ampas tahu untuk memupuk tanaman tomat atau cabai mereka sebagai kebutuhan dapur mereka. Hasilnya, tanamannya tumbuh lebih subur dan cepat meningkat secara signifikan.

Pemanfaatan limbah ampas tahu menjadi POP merupakan salah satu upaya untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat. Dengan memanfaatkan limbah ampas tahu menjadi POP, para petani dapat meningkatkan hasil panen mereka dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan dan petani, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa Departemen Pendidikan IPA UM. Melalui program ini, para mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka pelajari di kelas dan berkontribusi langsung kepada masyarakat.

dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline