Lihat ke Halaman Asli

ARohimat

Seorang pelajar

Kurangnya Air Bersih pada Musim Kemarau di Desa Jatihurip

Diperbarui: 7 Februari 2022   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam kehidupan di bumi ini, air sangat penting dan sangat dibutuhkan untuk kelangsungan semua makhluk yang ada di dalamnya. Di antaranya, kita sebagai manusia, tanpa air tidak akan bisa hidup dengan sebagian besar tubuh manusia terdiri dari Air. Air bekerja dengan ajaib dan dengan begitu banyak manfaat. 

Jika anda minum banyak air bersih tanpa kuman dan jernih, maka hal tersebut akan memacu peningkatan pada kesehatan manusia dan anda sendiri. 

Para peneliti menemukan bahwa minum air putih minimal harus 2 liter per hari untuk menjaga kesehatan tubuh. manfaat air putih dan manfaat kesehatan memang tidak bisa terpisahkan.                                    

Meskipun air merupakan SDA terbaharukan dan jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunaannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. Jika sumber daya air tak dikelola dengan baik, tentu akan berdampak buruk bagi kehidupan semua makhluk hidup. 

Ada beberapa masalah yang dihadapi terkait sumber daya air, yakni masalah tercemarnya sumber air, kesulitan akses terhadap sumber air, bencana akibat daya rusak air dan akibat kekurangan air, serta konflik terkait sumber air.                                                                                           

Seperti halnya, yang dihadapi oleh warga di Lingkungan Perumahan Jatihurip, Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, yang dilanda krisis air bersih. Hampir setiap tahunnya pada musim kemarau warga desa tersebut kesulitan untuk mendapatkan air bersih terutama untuk kebutuhan MCK (mandi, cuci, kakus). 

Jadwal untuk dikirimnya air oleh PDAM pun hanya 2-3 hari sekali dan dilakukan pengalirannya pada pagi hari dimulai dari jam 1-4 pagi. Sehingga, sebagian warga tidak mendapatkan dari PDAM tersebut. Oleh karena itu, pada saat hari libur banyak warga berbondong-bondong mendatangi tempat mata air Cibunut yang lumayan agak jauh dari perumahan untuk mencuci pakaian mereka dan mengangkut air dari tempat tersebut agar kebutuhan airnya terpenuhi.                                     

Dalam permasalahan ini, solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan pembangunan Penampung Air Hujan (PAH), seperti yang dilakukan di desa lain. PAH menampung air hujan yang turun sehingga air dapat terkumpul dalam satu wadah. 

Air yang sudah ditampung ini dikelola sebaik mungkin sehingga bisa digunakan untuk keperluan mandi, cuci baju, atau air baku minum oleh kebanyakan masyrakat pedesaan. Selain itu, warga desa yang memiliki sumur yang memiliki air melimpah dapat berbagi terhadap warga lainnya sehingga dapat menambah pasokan air warga yang terkena dampak kekeringan tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline