Rabu, pukul 08.02 WIB 10 Maret 2024, masyarakat Dusun Lembangan, Desa Balesari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung berkumpul di beberapa titik lokasi yang terletak di jalanan depan rumah warga untuk melaksanakan tradisi makan bersama usai salat Id hari raya Idul Fitri.
Mbah Supar, salah satu sesepuh di Desa pada Rabu (10/4/2024) mengatakan bahwa tradisi ini disebut sebagai tradisi Riyoyo. Biasanya dilaksanakan setiap satu tahun sekali tepat setelah salat Idul Fitri. Tradisi ini telah menjadi tradisi turun-temurun dari generasi ke generasi yang ada sejak dahulu.
Riyoyo dianggap sebagai pemberkatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan perwujudan dari ungkapan rasa syukur masyarakat setempat setelah menunaikan ibadah puasa sebulan penuh, di mana sesungguhnya harapannya sesudah puasa, masyarakat bisa lebih bersyukur atas nikmat Allah SWT dan tiada lelah memanjatkan doa hanya kepada-Nya.
Menurut Mbah Supar, ungkapan rasa syukur itu bisa dilihat dari masyarakat yang hadir membawa nasi dan lauk beraneka ragam dari rumah masing-masing yang kemudian dibawa ke titik kumpul tepat setelah salat Idul Fitri selesai dan terdengar pengumuman dari masjid.
"Ini memang tradisi dari tahun ke tahun yang selalu ada setiap lebaran. Jadi otomatis hafal dan kami dari rumah sebelum berangkat salat Idul Fitri udah nyiapin makanan yang mau dibawa dan dimakan bareng-bareng saking semangatnya. Nanti kalau masjid udah ngumumin buat bapak-bapak atau perwakilan orang rumah untuk pergi ke masjid Riyoyo yang sedesa, nah anak-anak, ibu-ibu, dan bapak-bapak sisanya yang mbahnya udah ke masjid kumpulnya per-RT masing-masing," papar Novi, cucu perempuan Mbah Supar yang turut hadir ke tempat Riyoyo pada Rabu (10/4/2024).
Ternyata, ungkapan syukur dan berkat yang dimaksudkan Mbah Supar adalah bagaimana ketika masyarakat yang membawa makanan tersebut saling berbagi dan bertukar makanan. Mbah Supar pada Rabu (10/4/2024) mengatakan bahwa, "Nanti kan sudah bawa nasi masing-masing, lauknya yang diputar.