Lihat ke Halaman Asli

anggerprayekti

Mahasiswa 23107030007 UIN Sunan Kalijaga

Mengenal Coping Stress, Cara Ampuh Atasi Stres

Diperbarui: 10 Maret 2024   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dikutip dari Oxford Dictionary (2008), Coping adalah sebuah cara dari individu dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan dari lingkungannya dan sebuah usaha untuk meminimalisir kesenjangan antara tuntutan di luar individu dengan kemampuannya. Coping berasal dari Bahasa inggris, yaitu "cope" yang memiliki arti menanggulangi atau mengatasi suatu hal yang sulit dengan baik.

Coping ini dikaitkan dengan stres yang ditimbulkan karena tekanan. Menurut Folkman (Mashudi, 2012) stres mempunyai pengertian gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan lingkungan dan tuntutan kehidupan. Sehingga kita perlu cara untuk mengatasi (coping stress).

Coping stress dianggap sebagai cara ampuh untuk mengatasi stres. Lazarus dan Folkman (1984) mengemukakan bahwa bentuk coping stress dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Problem-Focused Coping Strategies

Problem-focused cosing strategies adalah strategi coping untuk mengurangi penyebab stres dengan mempelajari atau melakukan hal-hal baru. Di mana nantinya hal itu akan digunakan untuk mengubah situasi, keadaan, atau duduk perkara dari permasalahan. orang yang menggunakan strategi ini akan berorientasi pada masalah untuk menciptakan jalan keluar dan solusi dari permasalahan yang ada.

Strategi ini terdiri dari coping aktif, perencanaan, pembatasan aktivitas, penundaan, dan pencarian dukungan sosial untuk mendapatkan bantuan.

2. Emotional-Focused Coping Strategies

Berlainan dengan problem-focused coping strategies, emosional-focused coping strategies justru berorientasi pada emosi individu, maka disebut sebagai usaha dalam mengedalikan respons emosional terhadap kondisi yang sangat menekan.

Strategi ini terdiri dari pencarian dukungan sosial untuk alasan-alasan yang emosional, penginterpretasian kembali sesuatu secara positif, penerimaan, pengingkaran, dan pengalihan ke agama.

Keduanya jelas berbeda karena yang satu berfokus pada problem yang pastinya akan menyelesaikan masalah yang ada dengan pikiran serta tenaga, sedangkan yang satu berfokus pada emosi. Kesamaannya, dua strategi ini bisa menjadi tidak efektif ketika individu mengalami stres yang sangat kompleks, sangat cepat berubah, dan sangat berat. Walau begitu, kelebihannya lebih banyak dan dapat dijadikan solusi bagi kamu saat menghadapi stres.

Berdasarkan coping stress di atas, ini dia tips yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi stres dengan kegiatan yang positif:

1. Meditasi

Yang pertama adalah meditasi. Meditasi dapat digunakan sebagai upaya menenangkan pikiran serta mengatasi rasa tertekan karena situasi yang menghimpit. Meditasi ini memang terkenal sebagai salah satu teknik relaksasi untuk mengurasi stres. Dalam hal berdoa, umat Buddha menjadikan meditasi sebagai upaya penjernihan pikiran yang akhirnya dijadikan salah satu pendekatan psikologis untuk pengembangan, pelatihan, dan pemurnian pikiran.

2. Memanfaatkan Hobi

Tidak hanya meditasi, kamu juga bisa memanfaatkan hobimu untuk menyalurkan rasa stres agar menjadi sesuatu yang positif. Contohnya seperti memasak, melukis, membaca, atau menulis. Memanfaatkan hobi ini juga bisa memperbanyak waktu dengan diri sendiri yang dapat membuat kamu lebih memahami dirimu sendiri dan membuatmu lebih bersemangat menjalanin hidup. Tuangkan pikiran, tenaga, serta emosi pada hobi. Hal ini dapat membantu kamu keluar dari rasa stres.

3. Mulai Hidup Sehat

Perlu untuk memulai hidup sehat dengan mengatur pola makan dan kadar air yang masuk ke dalam tubuh. Ternyata, hal ini juga dapat mengurasi tingkat stres, loh. Selain itu, rutin berolahraga juga dapat meningkatkan taraf hidup sehatmu serta menurunkan kemungkinan terdampak stres. Mulai lakukan dari hal-hal kecil seperti jalan kaki dan melakukan work out atau senam yang bisa dilakukan di mana saja.

4. Mendekatkan Diri Kepada Tuhan

Terakhir, tentang sisi religius. Hal ini sangat berdampak pada emotional-focused coping strategies di mana ternyata kedekatan diri dengan Tuhan sangat berpengaruh terhadap kesehatan emosional. Terbukti, penelitian Surayya Hayatussofiyyah tahun 2017 menunjukkan bahwa perilaku religius dapat menurunkan depresi dan meningkatkan sisi religiositas dari para subjek. Di mana hal itu juga memengaruhi tingkat stres pada individu.

Dengan menggunakan coping stress, seseorang akan lebih mudah untuk mengatasi stres dan mengelola situasi yang menekan. Namun, berhati-hatilah juga dengan coping stress yang tidak sehat seperti penggunaan alkohol atau obat-obatan terlarang untuk menghilangkan stres dan menenangkan diri. Bila dirasa tekanan yang kamu rasakan terlalu berat, mintalah bantuan orang lain atau tenaga ahli untuk mengatasi hal tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline