Lihat ke Halaman Asli

Angger DwiLukito

Mahasiswa Aktif Institut Teknologi PLN

GERILYA, Program MSIB Pencetak Generasi Emas Dalam Pemanfaatan EBT

Diperbarui: 18 Februari 2022   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo GERILYA

Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya atau bisa disingkat GERILYA. Program ini merupakan salah satu program yang ada pada Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Tujuan dibuatnya Program MBKM ini adalah untuk mendorong mahasiswa agar dapat menguasai berbagai kelimuan untuk bekal memasuki dunia kerja secara seutuhnya. 

Adapun beberapa program yang ada pada Program Kampus Merdeka, yaitu Bangkit by Google, Goto, Traveloka, Indonesia International Student Mobility Award, Kampus Mengajar, Kementrian ESDM-GERILYA, Magang, Membangun Desa (KKN Tematik), Pejuang Muda Kampus Merdeka, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Proyek Kemanusiaan, Riset atau Penelitian, Studi Independen, dan Wirausaha.

GERILYA merupakan program yang ada pada Program Kampus Merdeka. Program GERILYA ini merupakan program yang disiapkan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. 

Program ini dibuat dengan tujuan mahasiswa dapat menyerap ilmu dan kemampuan yang diberikan ketika mengikuti program ini dan selanjutnya mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan dari program ini. 

Program ini terfokuskan agar mahasiswa perduli dan sadar bahwa ada energi yang lebih ramah lingkungan dan ketersediaanya yang melimpah di Indonesia, yaitu Energi Baru Terbarukan (EBT). Karena potensi EBT untuk menjadi energi pembangkit listrik yang dimiliki oleh Indonesia saat ini kurang lebih sebesar 417 GW. 

Selain ramah lingkungan, EBT juga memiliki potensi yang sangat besar dalam penggunaannya menjadi energi pembangkit listrik untuk menekan angka penggunaan energi fosil dimasa depan.

Kenapa EBT? Karena dilihat dari persediannya, serta ramah terhadap lingkungan. Karena persediaan energi fosil yang semakin lama akan semakin berkurang dan bahkan tidak mungkin akan habis dan dampak negatif yang ditimbulkan dalam penggunaan energi fosil untuk menghasilkan energi listrik. Hal ini akan membuat keadaan lingkungan semakin tidak baik. 

Sebelum hal itu terjadi, kita harus dapat menemukan energi baru yang persediaanya melimpah, dapat diperbaharui terus menerus, tak terbatas, dan tidak terlalu memberikan dampak buruk bagi lingkungan. 

Energi yang dapat memenuhi aspek tersebut adalah EBT, karena persediaan EBT di Indonesia cukup besar maka dari itu memiliki potensi hingga sebesar 417 GW, EBT dapat diperbaharui terus menerus bahkan tidak bisa habis, dan hal yang tidak kalah penting adalah tidak terlalu memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Karena lingkungan/bumi adalah tempat kita tinggal, jika lingkungan/bumi sudah tidak baik lagi, maka kita sebagai manusia yang tinggal dilingkungan/bumi tidak akan baik-baik saja.

EBT yang paling mungkin bisa dimanfaatkan secara besar-besaran di Indonesia adalah energi surya. Karena Indonesia adalah negara tropis yang hanya memiliki 2 musim, yaitu musim hujan dan musim panas. 

Dan besarnya intensitas harian radiasi sinar matahari di Indonesia kurang lebih sebasar 4.8 kWh/m2. Hasil tersebut sangat mungkin untuk dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Karena daerah diseluruh Indonesia akan dikenai radiasi sinar matahari setiap tahunnya, meskipun intensitasnya akan berbeda disetiap daerahnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline