Lihat ke Halaman Asli

Angger Setio Panuntun

Tenaga Adminitrasi

Sore ini

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore ini…

Terasa sepi tanpa secuap kata ku dengar dari riuhnya kota

Dau-dan yang sudah mulai menutup

Awan putih yang mulai bergeser tergantikan oleh awan pekat hitam

Sepertinya sore ini akan terjadi hujan, tapi sore ini udara masih terasa panas kurasakan

Semangkok Mie ayam dan satu botol air mineral menemaniku sore ini di pinggiran danau

Wajah-wajah risau dan tegang para pemancing

Dan wajah-wajah muda pasangan remaja yang bersenda gurau

Sore ini…

Sepasang laba-labakecil berjalan begitu bebas

Dari tangkai yang satu ke tangkai yg lainya

Sekelompok semut berjalan berbondong-bondong smenuju satu arah yang sama

Sore ini..

Terdengar suara dedaunan yang tersapu oleh angin

Lalu saya melihat laba-laba itu mendapatkan mangsa

Sore ini…

Tak ada seekor kelelawar yang terbang menyerbu buah ceri seperti sore biasanya

Sampai saya mendengar suara Adzan mahrib yang berkumandang

Aku masih menulis… terus menulis apa yang saya lihat dan rasakan

Berlahan suara guntur berlahan terdengar..

Sepertinya sore ini kan hujan

Sekarang lampu-lampu jalanan sudah mulai dinyalakan

Dari pojok bangku reot dan meja berdebu aku menulis

Lalu aku mulai terusik ketika nyamuk-nyamuk mulai menyentuh dan menghisap darahku..

Tapi aku masih ingin menulis

Tapi aku teringat suara Adzan bahwa itu adalah perintah tentang kewajiban

Yang memaksaku dengan iklas untuk beranjak pergi dan mengakhiri tulisan ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline