Lihat ke Halaman Asli

Angger Setio Panuntun

Tenaga Adminitrasi

Indahnya Ditolak

Diperbarui: 29 September 2024   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@-illustrations

Jakarta 03 Oktober 2013

 

Saya akan becerita sedikit dan berbagi cerita dengan anda semua.

Ketika sinar matahari sudah mulai meredup dan aktifitas warga Jakarta sudah mulai berakhir gue duduk terpaku, Ada perasaan risau memikirkan suatu janji, janji pada seseorang wanita yang selalu mengganggu dalam tidur gue. Gue juga galau mimikiran apa yang akan terjadi setelah nanti gue mengungkapkan perasan cinta gue kepada dia. Hanya ada dua kemungkinan yang selalu sering gue dengar di telinga gue dari sahabat dan temen-temen  gue

1. Diterima = Gue akan bahagia

2. Gue  akan kecewa = Ditolak

Tapi itulah resiko menjadi seseorang laki-laki . Jika kita menginginkan seorang wanita dan kita  ingin ungkapkan perasaan  kita kepada dia, maka kita harus siap dengan segala jawaban dan kemungkinan yang akan kita hadapi

Jam 16.00 Wib

Tiba-tiba hape gue bunyi, dia sms gue, 

Am udh siap blm?” 

dan langsung tanpa hitungan menit gue jawab

“gue sudah siap “

Lalu gue langsung ambil kontak dan menyalakan mesin motorku. Setelah gue bolak-balik di cermin, meskipun tau wajah gue nggak akan pernah berubah. hahahahaha

Dan gue langsung cabut dengan motor yang udah gue cuci sampai mengkilat. Di dalam hati gue sudah tumbuh  setumpuk perasan dan rangkaian kata-kata yang ingin gue katakan nanti.bener kata emak “Dulu emak suka ama bokap loe dengan tiba-tiba.” sama seperti gue, gue suka dia juga kaga pakai tanda-tanda ataupun wangsit… setelah gue melihat penampilan dia dari ujung kaki sampai ujung kaki biasa aja, nggak ada yang istimewa, tapi itu yang menimbullkan suatu pertanyaan kepada hati gue. “kenapa gue bisa suka sama dia?” berata kata emak memang benar .!

setelah kita jalan …Wah… ..jalanan macet, ternyata nggak seperti yang gue bayangkan. Aku berharap jalanan akan sepi dan udara yang sore yang sejuk tetapi.. ini mimpi belaka..tanpa sadar keringatpun membasahi tubuhku, bajuku basah kuyup mukaku kusam dan berdebu. sial ini adalah satu firasat buruku. Tapi gue tak ingin berpikir macam-macam karna semua ini belum berakhir. hahaha masih ada sisa perjuangan itu kata emak lagi

Jam 17.10 Wib. 

Kita baru sampai di pertengahan perjalanan, panas haus itu yang kita rasakan. Gue memilih untuk beristirahat dan membeli minuman lalu gue melanjutkan perjalan ketempat yang sudah gue rencanakan. Hingga sampai tujuan tepat jam setengah tujuh dan kita langsung ke lantai empat dan menuju Musolla untuk melaksanakan sholat maghrib. 

Tau ga sob.. setelah  sholat gue dah bedoa semoga cinta gue diterima. Terus gue tambah dengan sholat sunah dua rokaat.. setelah gue selesai menjalankan kewajiban gue sebagai manusia ternyata dia sudah selesai duluan dia duduk di kursi tempat rak sepatu.

“ saat aku melihat wajahnya gue sudah merasa kalau memang dia  nggak suka dengan gue tapi aku pikir itu hanya pikiran negatif dan gue coba optimis”

Di bangku no 7 gue pilih tempat duduk, karna memang hanya meja itu yang kosong yang lainya dipenuhi dengan orang-orang dari beberapa kalangan dan aku akan buang waktu gue jika menceritakan mereka semua J.

Gue memesan nasi goreng sepesial dan minuman teh dengan sebotol air mineral.,sedangkan dia hanya pesan satu porsi sop. “satu lagi yang gue suka dari dia ,dia mengerti isi kantong gue” gue pun mulai mencoba bercerita ngalor ngidul sebelum sampai di penghujung cerita.

Setelah itu aku jujur dengan dia kalau gue suka dengan dia dan pengen dia jadi pacar gue….

Bisa jentel juga gue kan sob???

Dia hanya tersenyum kecil…dan dia membuka Hp dan menujukkan gambar yang ada di Hp-nya… jantungku berdetak kecang. Tapii aku mencoba seloww.. sob,  meskipun detak jantung gue udah sepertui gunung mau meletus.

 aku sepertinya pernah lihat dia?” tanyaku. “

 “Dia pacarku Am.!!”

 

Wuich… kaya kesamber petir nih jantung… tapi aku mencoba tersenyum dan berkata sok bijak.

“ ohh.. yang terpenting saya sudah menyatakan perasaan gue sama looe.. dan sekarang kita saling mengerti dan ini bukan jadi suatu rahasia lagi” sembari gue tersenyum meskipun dalam hati menagis darah .hikhikhikhik

Akhirnya semua sudah mengerti dan jawabanyanya adalah “ GUE DITOLAK.

Tapi itu nggak masalah buat gue, ini bukan akhir dari segalanya buat hidup gue. Aku hanya butuh waktu untuk semua ini.

Meskipun malam ini akan jadi malam yang nggak bisa gue lupain dan gue harus lewatin malam ini dengan kegalauan. Aku memilih untuk cepat pulang… Upsss.. lupa Kita pulang malam itu meskipun jalanan sepi dan Jakarta terasa indah tapi malam itu semua tak berati… dan aku melihat semua hal disamping gue jadi terasa norak dan jijik..

 

Ini cerita gue sob..

mana cerita Lo ???

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline