Lihat ke Halaman Asli

Angger Setio Panuntun

Tenaga Adminitrasi

Renungan Diri (Baca dengan Hati)

Diperbarui: 19 November 2024   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto : https://pixabay.com/id/photos

Seperti daun suatu ketika kita akan gugur pada waktunya. Jatukh ketanah dan kembali bersatu dengan ALAM.

Pertama aku lahir, semua orang bahagia, mereka bilang telah datang penyejuk hati. Lalu aku tumbuh menjadi bayi yang lucu, semua orang bergembira. Ayah dan ibuku memberikan kasih sayang yang sangat besar. Aku dirawat, dijaga dilindungi..dalam timbangan cinta “ Terima Kasih Ayah Bunda

Usiaku terus bertambah menjadi kanak-kanak yang pandai, masa kesil yang sangat indah, semuanya ada. Juga sahabat-sahabat kecil teman berbagi cerita. Tiada hari  ceria tak ada luka dan sedih, semua berlalu dalam duniayang tawa.

-----

Aku tak pernah tahu . bahkan tak pernah peduli, bahkan di belahan bumi ada bayi yang berjuang untuk hidupnya. Sementara akau hidup dengan berkecukupan dan rasa aman, damai dalam ketenagan. Hari-hari mereka adalah tangis sementara aku. Hari-hariku adalah tawa..

Bahkan para Ibu mengeluarkan air matanya untuk melepas sang buah hati…sementara ibuku, menjadi teman bermain sekaligus pemberi kasih sayang yang tak ada batasnya

Saat-saat yg penuh duka ”Anaku… Bangunlah.!!!! Jangan tinggalkan Ibu.. Nak..!!!

Hingga akhirnya aku tumbuh menjadi dewasa. Menjadi pemuda yang kuat dengan kesempurnaan fisik yang diberikan Alloh. SWT. Menapaki jalan yang terjal dan aku tahu itu TIDAK MUDAH

Hingga akhirnya tercapai sudah cita-cita TAPI tak ada gading yang tak retak, pasti pada ahkirnya akan MATI

Ketika sakaratul maut sudah menjemput, dan nyawa telah tersedak di  ujung kerongkongan ..

Sudah SIapakah Kita??

Menghadapi saat paling menyakitkan.. Ketika Izrail menarik kasar ruh dari jasad kita.. Lalu disolatkan untuk yang terakhir kalinya.

Dalam Liang Lahat yang dingin, sepi dan sendiri.. lalu pergi untuk SELAMNYA. Hanya ditemani amal dan dosa sebagai buah yang kita kerjakan selama kita hidup didunia. Itulah malam pertam anak kita menjadi yatim. Itulah malam pertama istri kita menjadi janda. Meninggalkan Anak , Istri dan Kehormatan.. Juga harta tidak bisa menyogok malaikat .

Terkuburlah untuk selamanya.. hanya air mata yang mengeringi kepergianya,

Sudah siapkah kita dengan semua itu.??

Dan menjawab pertanyaan nanti??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline