Belajar merupakan suatu proses perubahan persepsi dan pemahaman siswa yang awalnya tidak tahu menjadi tahu atau paham terhadap suatu materi, perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan tingkah laku, pengetahuan dan masih banyak lagi, banyak teori yang telah mengemukakan terkait perubahan tingkah laku seseorang seperti teori perkembangan Piaget, teori belajar Jerome Bruner, teori belajar Gagne.
Pada artikel ini, saya akan focus membahas penerapan teori kognitive Jerome Bruner pada mahasiswa tingkat 1. Jerome Bruner lahir pada 1 Oktober 1915, merupakan seorang psikolog terbaik abad 20, dan tokoh kunci dari revolusi kognitivisme. aBeliau salah satu alumni dari Universitas New York dan Universitas Harvard.
Pada tahun 1960 Bruner menemukan teori perkembangan kognitive dengan 4 inti yang dikemukakan yaitu Discovery Learning, Mode of Representation, Scaffolding, Spiral Curriculum. Discovery learning merupakan pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya dengan menemukan konsep belajar secara mandiri.
Manfaat yang diberikan ketika menggunakan pembelajaran dengan discovery learning yaitu pembelajaran akan lebih lama diingat oleh siswa karena secara aktif dipelajari berulang-ulang, hasil penemuan pada pembelajaran memiliki efek transfer yang lebih baik, dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan kemampuan berfikir siswa secara bebas. Selanjutnya Mode of Representation, merupakan tahap perkembangan kognitif anak dari sudut pandang mental dalam menyajikan suatu pengetahuan, dibagi menjadi 3 stage besar yaitu;
1.Enactive stage (0-3th), merupakan fase seorang anak mencoba memahami lingkungan dengan objek kongkret. Pada tahap ini anak berfokus pada penggunaan keterampilan motoric mereka seperti mengunyah, menyentuh, meraih, dan lain-lain.
2.Iconic stage (3-8th), merupakan fase seorang anak memahami lingkungan sekitar dengan gambar atau visual. Difase ini anak sudah dapat belajar dalam bentuk penampilan dan juga dapat membandingkan suatu objek.
3.Symbolic stage (>8th), fase seorang anak dimana sudah dapat mensimbolkan lingkungan sekitar dan merespon suatu kegiatan dengan baik, melalui kemampuan Bahasa, logika dan matematika. Sehingga amak sudah dapat mengembangkan ide dan gagasan mereka secara mandiri.
Ketiga yaitu Scaffolding merupakan proses pembelajaran yang dibantu oleh seorang guru atau seorang yang lebih professional dalam bidang tertentu untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa. Terakhir yaitu kurikulum spiral merupakan suatu proses pembelajaran materi secara umum yang sama diajarkan dibeberapa tingkatan kelas yang berbeda secara berulang-ulang, namun memiliki materi yang lebih rinci, luas dan mendalam ketika anak berada ditingkat yang lebih tinggi/atas.
Teori kognitif yang dikemukakan oleh Bruner memiliki 3 proses yang hampir berlangsung secara bersamaan yaitu;
1.Memperoleh informasi baru; siswa memperoleh informasi terkait materi yang akan dipelajari
2.Transformasi informasi; Transformasi informasi / pengetahuan menyangkut cara kita memperlakukan pengetahuan.Informasi yang diperoleh , kemudian dianalisis , diubah atau ditransformasikan ke dalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal -- hal yang lebih luas.