Langkah petugas Imigrasi yang gencar merazia Warga Negara Asing (WNA) ilegal di ibu kota diapresiasi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bahkan orang nomor satu di DKI itu meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI merazia WNA Tiongkok yang tidak memiliki tempat tinggal jelas tapi punya usaha di mal-mal besar di Jakarta.
"Saya sudah bilang ke mereka, mal-mal besar itu dirazia. Karena banyak ditemukan WNA Tiongkok buka toko, kerja di situ "
"Saya sudah bilang ke mereka, mal-mal besar itu dirazia. Karena banyak ditemukan WNA Tiongkok buka toko, kerja di situ," katanya di Balaikota, Jumat (8/5). Basuki menuturkan, razia WNA ilegal asal Tiongkok di Jakarta mudah dilakukan karena bisa diidentifikasi dengan melihat parasnya. Karena itu, dinas terkait dan petugas Imigrasi harus saling bersinergi untuk menggelar razia ini. "Kan ketahuan orang Tiongkok sama keturunan. Ngomong juga ketahuan. Kita sudah komitmen untuk dirazia terus," tuturnya. Seperti diketahui, petugas Imigrasi Jakarta Pusat menjaring lima WNA ilegal di Jalan Jaksa, Menteng. Dua dari lima WNA itu diketahui over stay selama dua tahun tinggal di Jakarta. Sisanya, tidak dapat menunjukkan dokumen kunjungan lengkap ke petugas. Sementara di Kalibata City, petugas Imigrasi Jakarta Selatan juga berhasil menjaring 100 WNA tak memiliki dokumen lengkap. Selanjutnya mereka didata untuk dipulangkan ke negara asalnya masing-masing. [caption id="" align="alignnone" width="448" caption="Sumber: beritajakarta.com"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H