Mengapa Sarana dan Prasarana di Sekolah Bisa Mangkrak?

Keberhasilan dalam membangun sistem pendidikan merupakan integrasi atau perpaduan antara berbagai komponen yang terkait. Integrasi tersebut meliputi kolaborasi antara profesionalitas guru, kurikulum pendidikan yang aktual dan menjawab tantangan zaman, sarana dan prasarana yang memadai, siswa yang rajin belajar, maupun manajemen pengelolaan lembaga yang efektif.
Memahami sebuah lembaga pendidikan yang mengintegrasikan sistem pendidikan tersebut merupakan kunci sukses dalam mencetak prestasi sekaligus juga meningkatkan mutu pendidikan. Tanpa adanya integrasi sistem maka semua komponen yang ada akan berjalan sendiri-sendiri (sektoral). Imbasnya, tidak semua hasil pendidikan yang dilakukan dapat dirasakan langsung oleh siswa. Masyarakat pun dapat mempertanyakan hal itu karena berpotensi akan menurunkan tingkat kepercayaannya pada lembaga pendidikan dalam menghasilkan generasi muda yang mampu melanjutkan pembangunan.
Salah satu sistem pendidikan yang menjadi sorotan saat ini adalah keberadaan sarana dan prasarana di sekolah/madrasah. Mengapa menjadi sorotan? Hal ini tidak lepas dari semakin mahalnya harga dari sarana dan prasarana yang tidak sebanding dengan hasil yang diberikan pada peningkatan mutu pendidikan. Inilah yang menjadi tantangan bagi kepala sekolah maupun pemangku kebijakan terkait (stakeholders) agar mampu menyediakan sarana dan prasarana yang relevan meskipun dengan harga yang terjangkau.
Bahkan mirisnya, saat ini lembaga pendidikan seakan-akan berlomba-lomba untuk mengadakan sarana dan prasarana dan termutakhir, tanpa dibarengi dengan sumber daya manusia yang memadai serta mampu mengoperasionalkan sarana dan prasarana secara efektif efisien dan tepat sasaran.
Maka tidak jarang apabila di sebuah lembaga pendidikan selalu ditemui adanya sarana dan prasarana yang mangkrak, tidak optimal serta belum mampu mendongkrak prestasi siswa.
Oleh karena itu dalam mengintegrasikan sistem pendidikan dengan sarana dan prasarana yang ada harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan seluruh sektor yang terkait. Hal ini dilakukan agar sarana dan prasarana tidak hanya menjadi simbol atas kemajuan sekolah tersebut di mata masyarakat namun juga memiliki fungsi yang operasional dan nyata dalam memajukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun madrasah.
Penulis: Angga Teguh Prastyo, M.Pd. Dosen Prodi MPI FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang