Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Ciptakan Mesin Pencacah Rumput untuk Peternak Sapi Perah dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Petak Kabupaten Mojokerto
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berhasil menghadirkan inovasi nyata dalam kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Petak, Kabupaten Mojokerto. Bersama mitra setempat, Pak Wulyono, seorang peternak sapi perah, mereka memperkenalkan dan menyerahkan mesin pencacah rumput sebagai solusi untuk efisiensi penyediaan pakan ternak.
Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung peningkatan produktivitas peternakan sapi perah yang menjadi salah satu potensi utama Desa Petak. Mesin pencacah rumput ini memiliki kemampuan untuk memotong rumput menjadi potongan kecil atau halus, sehingga dapat digunakan untuk fermentasi guna meningkatkan kualitas pakan ternak. Hal ini menjadi langkah strategis untuk membantu peternak mengelola pakan secara lebih efektif, terutama saat menghadapi fluktuasi ketersediaan rumput segar.
Pak Wulyono, sebagai mitra utama, menyampaikan apresiasinya. "Terima kasih kepada Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan juga rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan contoh alat pencacah rumput ini. Alat ini sangat membantu kami dalam mengelola pakan ternak dengan lebih baik," ujarnya.
Selain menyerahkan mesin pencacah rumput, mahasiswa juga memberikan buku saku panduan yang berisi informasi lengkap tentang cara penggunaan, perawatan, dan langkah-langkah alat tersebut. Pemberian buku saku ini bertujuan agar para peternak mampu menggunakan mesin secara maksimal dan memastikan alat tetap awet untuk penggunaan jangka panjang.
Muhammad Abid Akhtar, salah satu anggota tim perancang, menyampaikan, "Ini adalah hasil dari alat yang kami rancang. Alhamdulillah, hasilnya sesuai dengan rencana dan rancangan sejak awal. Semoga kedepannya alat kami dapat konsisten bermanfaat bagi mitra kami, yaitu peternakan Pak Wulyono, serta membantu meningkatkan produktivitas peternakan di Desa Petak."
Kegiatan ini tidak hanya berdampak pada Pak Wulyono sebagai mitra utama, tetapi juga memberikan inspirasi kepada peternak lainnya di Desa Petak. Dengan kehadiran teknologi sederhana ini, diharapkan para peternak mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi susu, yang pada akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI