Lihat ke Halaman Asli

Penggemar Barang Antik dan Jasa Spiritual

Diperbarui: 27 November 2020   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Saya sering membayangkan suatu saat nanti kita, Bangsa Indonesia tidak lagi punya peninggalan-peninggalan sejarah dalam bentuk barang antik dan ritual-ritual yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, beberapa hal:

1. Banyak penipuan. Misalnya ada yang menjual apusaka, lalu dibeli oleh orang-orang yang memang punya maksud jahat. Dia memesan, pusaka sudah dikirim, namun kemudian tidak dibayar. Hal yang membuat orang-orang enggal menjual pusaka miliknya atau setidaknya lebih suka menjualnya ke luar negeri.

2. Bisa juga terjadi sebaliknya, penjual-penjual yang nakal. Mengaku punya pusaka, lalu ketika pembeli sudah membayar, eh pusaka tidak dikirim. Tentu saja praktek semacam ini membuat orang-orang takut dalam membeli pusaka

Padahal jual beli Pusaka dan barang antik juga bagian dari melestarikan budaya. Kalau Pusaka dan barang antik lainnya hanya diam di satu tempat, di satu pemilik, bisa saja tidak terawat atau hanya dikuasi oleh orang-orang tertentu. Yang artinya, kebudayaan kita hanya akan dipahami dan dikagumi oleh sekelompok orang saja.

Sepinya minat jual beli barang antik dan peninggalan sejarah bisa juga disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat akan tempat untuk membeli atau mencari barang-barang tersebut. Paling-paling kita hanya bisa searching manual di internet. lalu menghubungi orang per orang. Sulit sekali menemukan ada wadah atau tempat khusus yang menjual perangko, uang kuno, dan barang antik lainnya.

Begitu juga dengan jasa spiritual. Walaupun mungkin akan menghadirkan kontroversi dari sisi agama, tetapi tidak bisa dipungkiri jasa-jasa spiritual seperti Pagar Gaib, Mata Batin, Ramal, Tarot, merupakan kegiatan yang sudah ada sejak negara ini berdiri dan bahkan masih laku di TV Nasional.

Akan tetapi, lagi-lagi, karena ulah oknum menyalahgunakan transkasi, banyak masyarakat yang enggan membeli jasa-jasa tersebut. Jadi, tidak melulu karena perkembangan teknologi, perubahan zaman, status pendidikan lantas praktek-praktek spiritual semacam itu ditinggalkan.

Kalau saya sih membayangkan adanya marketplace yang memang khusus untuk mempertemukan penjual, pembeli, kolektor, dan penggemar produk antik dan spiritual. Jadi cara mainnya sama dengan marketplace lainnya, namun yang membedakan adalah segmentasi produknya. Spesifik untuk produk antik dan spiritual. Karena bentuknya marketplace tentu saja proses transkasi menjadi lebih aman dan nyaman. Gak perlu lagi tatap muka atau berpergian jauh mendatangi tempat si penjual. Apalagi kalau sampai bisa dibuat aplikasinya, berarti transkasi menjadi sangat mudah, hanya dalam satu genggaman tangan.

Kita-kira produk apa saja ya yang termasuk antik dan spiritua? Ada Ide?

Kalau saya sih mikirnya, antara lain untuk kategori barang antik:

- Pusaka
- Guci  
- Uang kuno  
- Perangko  
- dan masih banyak lagi produk antik lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline