Lihat ke Halaman Asli

Anggani Safrino

MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Sekolah Hanya untuk UN Benarkah?

Diperbarui: 27 Mei 2021   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ujian nasional atau sering dikenal dengan UN yang menjadi ujian akhir kepada siswa kelas 6 SD, kelas 3 SMP dan SMA. Dimana dahulunya Ujian nasional menjadi ujian kelulusan bagi siswa sekolah. Namun ujian nasional ini banyak menimbulkan pro dan kontra bagi siswa maupun guru. Unjian nasional ini membuat siswa stress dalam menghadapi ujian nasional, karna ujian nasional menjadi syarat kelulusan siswa. Dengan demikian pada tahun ajaran 2019/2020 kemendikbud mengeluarkan kebijakan menghapus ujian nasional sebagai syrat kelulusan dan melanjutkan pendidikan ketingkat selanjutnya.

Dalan penghapusan ujian nasional ini saya setuju dihapus kan karna dalam ujian nasional banyak terjadi kerancuan dan ketidak fokusan dalam content isi soal, dikarenakan soal langsung dari pusat sedangakan setiap siswa memiliki kemampuan masing-masing. Dengan adanya ujian nasional mejadikan siswa kaku dalam belajar karna mereka tekut tidak lulus sekolah. Ditambah lagi budaya dan iklim sekolah yang berbeda di setiap sekolah, yang menajadi problem ketidak lancarnya ujian nasional. Ujian nasional ini soal-soalnya di suplei langsung dari kementrian. Dimana dalam menyuplei soal keseluruh sekolah memiliki medan yang berbeda, terlepas dari sebelum berlakunya UNBK. Ujian nasional berbasis computer.

Pengalaman saya dalam menghadapi ujian nasional dimasa saya mengahadapi ujian nasional tingkat sekolah dasar dimana saya mengikuti ujian nasional harus bergabung dengan sekolah gugus, yang membuat saya sedikit cangung dalam lingkungan sekolah gugus yang bukan sekolah alas siswa. Tentu ini menjadi beban masing masing siswa mengahadapi ujian nasional. Selanjutnya ujian nasional tingakat sekolah menengah pertama, dimana ujian nasional di selengarakan pada tahun 2015, menajadi beban siswa mengahadapi ujian nasional dan siswa harus lulus ujian nasional, tersebut untuk melajutkan ketingkat selanjutnya. Dan ujian nasional tingkat SMP ini berjalan dengan lancar.

 Selanjutnya pengalaman saya dalam menghadapi ujian nasional tingkat SMA, dimana ujian nasional diselengarakan berbasis komputer. Masih melekat Susana ujian tiga tahun lalu di tahun 2018, diamana di SMA N 1 BASA AMPEK BALAI. Siswa/peserta UNBK yang ikut adalah 300 siswa lebih. Dengan kapasitas laptop atau prakat komputer hanya ada pada waktu itu 40 laptop saja. Sehingga kami para siswa harus dibagi persif dalam mengikuti 1 mata pelajaran ujian nasional dalam 1 hari dan saya mendapatkan siff waktu sore melaksanakan ujian dan selesai hingga jam delapan 8 malam. Ujian nasional di SMA N 1 BAB, itu diselengarakan hamper selama 2 minggu waktu itu. Apalagi ditambah dengan kendala mati lampu server macet sehingga menjadi sebuah problem yang sangat menyebalkan bagi siswa sehingga harus mengulang ujian ketika mati lampu dan login ulang katika server rusak. Dan masih banyak lagi keluh kesah ujian nasional berbasis komputer.

Ujian nasional ini juga memiliki sisi positif dan sisi negatif nya dimana sisi potisif nya adalah siswa bias mendapatkan tantangan dalam mengetahui kompetensi diri mereka dalam mengukur kedalaman pemahaman belajar mereka selama tiga tahun belajar disekolah tingkat menengah pertama, dan menengah atas. Sisi negatif ujian nasional banyak siswa yang mengalami tekanan pikiran mengadapi ujian nasional, sampai ujian nasional dikawal oleh polisi di sekolah se akan akan seperti kasus pidana. Banyak oknum yang menjual belikan kunci jawaban UN sehingga terjadi kecurangan dalam mengisi ujian, sehingga banyak siswa yang melakukan kecurangan kecurangan. Banyak terjadinya ujian nasional dibimbing atau ditunjuk isi jawaban soalnya oleh guru sekolah, karena takut siswa mereka tidak mecampai KKM sehingga tidak lulus dalam mengikuti UN.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline