Lihat ke Halaman Asli

Berkunjung ke Negeri Dongeng yang Nyata

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1419531079654801923

Pada liburan musim gugur kemarin, alhamdulillah saya mendapat kesempatan berlibur ke suatu kota kecil di ujung Prancis, bernama Colmar. Kota ini amat sangat dekat dengan Jerman. Kira-kira hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk ke negara tetangga. Mengapa saya pilih kota ini? Alasannya hanyalah satu, banyak orang bilang kota ini sangat cantik dan seperti suasana di negri dongeng. Benar saja, memang kota in iterkenal dengan Fairy Tail city. Seperti apa sih cantiknya Colmar? Yuk kita lihat koleksi foto dari handphone saya. Namun sebelmunya, saya perkenalkan dulu sedikit profil kota ini.

Colmar, merupakan kota yang terakhir dibebaskan oleh Jerman, pada saat zaman perang. Oleh karenanya, aksen Jerman di kota ini sangat terasa. Tempat ini merupakan tanah kelahiran Auguste Bartholdi, pemahat patung yang paling terkenal di dunia, Liberty. Dari sisi budaya lokal, kota ini juga melahirkan seorang seniman yang berdedikasi besar pada anak-anak, bernama oncle Hansi. Kota ini juga terkenal dengan produksi winenya, atau yang sering disebut Vin d’Alsace.

[caption id="attachment_361760" align="alignright" width="300" caption="bunga di jalanan"][/caption]

Kota dengan kepadatan penduduk yang relatif rendah ini, membuat warganya ramah dan hangat. Kehangatan ini sangat terasa ketika saya memasuki sebuah toko dan mata saya jatuh cinta pada selembar kartu pos bertuliskan Hansi. Saya bertanya pada penjual tersebut, siapakah Hansi ini? Dengan sabar dan semangatnya, ia menjelaskan detil sosok Hansi, sambil memamerkan koleksi post card yang lain, dan menceritakan apa yang ada dalam kartu tersebut. Sejujurnya, hal seperti ini hampir tidak akan kita temukan di Paris, tempat wisata yang diidam-idamkan para pelancong.

Colmar ini juga disebut dengan kota bunga, tentu saja karena ada banyak bunga-bunga cantik bermekaran di sepanjang jalan ini. Hingga saya membayangkan, kalau suatu hari saya menikah, rasanya dengan memetik sebagian bunga-bungan yang tumbuh di pinggir jalan ini saja sudah cukup untuk memenuhi dekorasi pelaminan :P Kesadaran penduduk sekitar untuk menyayangi tanaman sangat tinggi, hingga semua gundukan bungan tertata rapi tanpa ada yang bocel-bocel karena ulah tangan-tangan jahil.

Tentunya tidak hanya bunga yang menarik perhatian mata saya. Di negri dongeng ini pula kita bisa menemukan“Petite Venice”atau Mini Venezia. Sungai yang tenang, dengan sebuah “gondola” kecil, akan membawa anda menyusuri perairan kota ini.

[caption id="attachment_361761" align="alignright" width="300" caption="perahu di mini Venezia"]

14195311671414928948

[/caption]

Dan ini merupakan tempat wajib untuk mengambil gambar. Disana bisa kita lihat rumah yang unik, yang sering disebut Maison Alsacienne atau yang kita artikan sebagai rumah khas Alsace. Alsace sendiri apa sih? Alsace merupakan Provinsi dari kota Colmar. Maison Alsacienne ini sering pula disebut “Maison à Colombages” atau bisa kita artikan sebagai Rumah hutan kayu. Mengapa begitu? Hutan kayu merujuk pada bentuk konstruksi bangunan tesebut. Ide rumah ini adalah tetap mempertahankan ketradisionalan kayu sebagai bahan utama konstruksi, namun diberi sedikit polesan modern hingga terlihat cantik dan menarik. Maison Alsacienne sendiri mulai diperkenalkan pada abad Môyen-Âge, pada akhir periode art Gothic dan direkonstruksi pada zaman Renaissance. Bangunan ini pada umumnya terdiri atas 2 tingkat. Rumah-rumah yang terdapat hampir di seluruh penjuru kota ini sangatlah unik dan mengesankan.

[caption id="attachment_361758" align="alignleft" width="300" caption="tipe rumah unik Alsace"]

14195301941667327381

[/caption]

Di pusat kota, kita baruakan menemukan keramaian. Fasilitas hop-on hop-off juga disediakan untuk mengelilingi negri dongeng ini atau untuk menarik perhatian anak-anak disediakan juga kereta mini. Meskipun cukup ramai, tapi kita tidak akan merasakan sumpek seperti do kota-kota lainnya dan tetap akan menghirup udara yang bersih dan sejuk.

Satu hari di Colmar benar-benar merasa berada di dalam cerita dongeng yang biasanya dibacakan Ibu saya sewaktu kecil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline