Pentingnya kolaborasi antara orang tua dan guru dalam pendidikan anak tidak dapat dipandang sebelah mata. Kolaborasi tersebut dapat menjadi faktor pengurangan angka kekerasan yang kerap terjadi di lingkungan sekolah.
Dengan menjalin kerja sama akan lebih efektif dalam mendeteksi potensi masalah perilaku atau konflik pada anak yang kerap menimbulkan dampak bullying hingga terciptanya lingkungan yang mendukung perkembangan emosional anak dan merespons permasalahan dengan pendekatan yang holistik. Hal tersebut sangat mendukung terciptanya atmosfer yang aman di lingkungan sekolah.
Peningkatan angka bullying di dunia pendidikan memerlukan perhatian serius dari semua pihak terkait. Perilaku bullying berpotensi menjadi hambatan bagi kolaborasi yang efektif antara guru dan orang tua. Korban bullying mungkin merasa sulit untuk berbagi pengalaman, sementara orang tua mungkin tidak menyadari sepenuhnya situasi tersebut.
Mengatasi masalah bullying secara terbuka dengan bekerja sama antara guru dan orang tua akan menciptakan lingkungan yang lebih aman serta mendukung untuk anak-anak. Kolaborasi tersebut dapat menjadi kunci dalam mengidentifikasi, mencegah dan menangani kasus bullying dengan lebih efektif serta menyediakan dukungan bagi korban bullying. Edukasi dan kesadaran terhadap konsekuensi perilaku tersebut juga penting untuk merubah budaya di lingkungan pendidikan.
Perlu diketahui terdapat beberapa faktor utama terjadinya bullying di sekolah, namun umumnya melibatkan dinamika kekuatan, perbedaan, atau konflik interpersonal. Beberapa faktor utama tersebut ialah :
- Perbedaan atau Kecenderungan Diskriminatif : Perbedaan dalam hal ras, gender, orientasi seksual, atau ciri-ciri lainnya dapat menjadi pemicu bullying.
- Kekuasaan dan Kontrol : Pelaku bullying mungkin menggunakan intimidasi atau kekuatan fisik untuk mendominasi korban, menciptakan dinamika kekuasaan yang merugikan.
- Ketidaksetaraan Sosial : Lingkungan sosial yang memperkuat ketidaksetaraan atau merendahkan dapat menciptakan kondisi yang mendukung bullying.
- Ketidakmampuan Mengelola Konflik : Kurangnya keterampilan untuk mengelola konflik atau ketidakmampuan berkomunikasi dengan cara yang sehat dapat memicu perilaku bullying.
Mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor tersebut secara holistik melalui pendekatan kolaboratif antara guru dan orang tua dapat membantu mengurangi angka bullying di lingkungan sekolah.
Terwujudnya kolaborasi guru dan orang tua di lingkungan sekolah juga memiliki berbagai manfaat, antara lain:
Pemahaman yang Lebih Baik, Kolaborasi memungkinkan pertukaran informasi antara guru dan orang tua, membantu keduanya memahami lebih baik kebutuhan dan karakteristik anak.
Dukungan Holistik, Kombinasi pemahaman dari guru dan orang tua memberikan dukungan holistik untuk perkembangan anak, tidak hanya dalam aspek akademis namun juga dalam hal sosial dan emosional.
Konsistensi dalam Pembelajaran, Koordinasi antara pengalaman belajar di sekolah dan di rumah dapat menciptakan lingkungan yang konsisten, mendukung pembelajaran yang efektif serta perkembangan positif.