Lihat ke Halaman Asli

Angga Maulid

Guru Pendidikan Khusus, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Pamulang

Peran Teknologi Dalam Pengembangan Profesional Guru di Sekolah Luar Biasa

Diperbarui: 27 Desember 2024   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peran Teknologi menjadi salah satu kekuatan utama dalam perubahan berbagai aspek kehidupan, seperti pemanfaatan Teknologi dalam pendidikan. Peran teknologi dalam pengembangan profesi guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang paling tidak dapat memenuhi berbagai kebutuhan siswa berkebutuhan khusus semakin penting. Kebutuhan SLB sebagai lembaga pendidikan termasuk dalam kategori khusus karena mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar karena siswa memiliki kondisi fisik, mental, dan kognitif yang berbeda. Semua itu memerlukan penyediaan khusus yang lebih mempertimbangkan adaptasi.

  • Mengapa Teknologi Penting dan Peran Guru

Dalam hal ini, teknologi dapat berperan sebagai alat yang dapat diterapkan dalam meningkatkan keterampilan pedagogis guru dan juga dalam menciptakan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Teknologi yang sama dapat menggunakan perangkat lunak atau aplikasi untuk meningkatkan komunikasi dan akses bagi siswa berkebutuhan khusus serta secara umum mendukung sumber belajar yang inklusif. Dengan kata lain, teknologi tidak hanya memungkinkan pembelajaran yang lebih baik bagi siswa, namun juga berfungsi sebagai alat pengembangan profesional bagi guru.

Selain itu, pemanfaatan teknologi di era digital memberikan peluang bagi guru pendidikan khusus untuk mengembangkan kompetensinya melalui pelatihan online, diskusi profesional, dan akses terhadap materi terkini di bidang pendidikan khusus. Oleh karena itu, penting bagi guru SLB tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga memahami cara terbaik memanfaatkannya untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif, kreatif, dan inovatif.

Kemudian guru juga harus mampu dalam mengenali kebutuhan siswa, memilih teknogi yang tepat, serta mengaplikasikan teknologi kepada siswa agar berjalan baik dan efektif. Dalam runtutan tersebut juga bias berkolaborasi dengan terapis atau tenaga ahli untuk memastikan bahwa teknologi asistif digunakan secara optimal.

  • Tantangan dalam pemanfaatan teknologi

Meskipun potensi teknologi sangat besar, guru pendidikan khusus juga menghadapi tantangan unik, khususnya terkait dengan persiapan infrastruktur, terbatasnya akses terhadap peralatan yang sesuai, dan keterampilan untuk menggunakan teknologi secara efektif. Oleh karena itu, upaya untuk memperkenalkan, mendukung, dan melatih guru pendidikan khusus untuk menggunakan teknologi harus terus berlanjut dan dimasukkan ke dalam pengembangan karir profesional mereka.

Oleh karena itu, teknologi memajukan profesionalisme guru pendidikan khusus, baik dalam hal peningkatan kualitas pengajaran, pengayaan materi pengajaran, maupun peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif dan inklusif memegang peranan yang sangat penting.

  • Teknologi Asistif

Teknologi Asistif pada hakikatnya adalah segala macam benda atau alat yang dimodifikasi atau langsung digunakan untuk meningkatkan atau merawat kemampuan pada disabilitas ( Mcbroyer dalam Tita). Teknologi asistif dapat membantu peserta didik dengan disabilitas untuk belajar mengerjakan tugas-tugas yang terkait dengan belajar dan kehidupan sehari hari selama di sekolah, diantaranya :

  • Mempermudah akses informasi

Perangkat lunak pembaca layar: Siswa tunanetra dapat menggunakan perangkat lunak ini untuk "mendengarkan" teks digital yang ditampilkan di komputer atau perangkat seluler

  • Meningkatkan komunikasi

Software pengenalan suara : program-program pengenalan suara memungkinkan peserta didik dengan berbagai disabilitas fisik untuk memasukkan teks ke dalam komputer dengan berbicara, dan joysticks yang telah dikembangkan untuk memungkinkan individu-individu mengontrol komputer dengan menunjuk dengan dagu atau kepalanya

  • Memfasilitasi Mobilitas

Kursi roda listrik: Membantu siswa dengan kesulitan mobilitas untuk bergerak secara mandiri.

Tongkat elektronik: Membantu siswa tunanetra mendeteksi objek di sekitarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline