Makan di restoran memang menjadi suatu kebanggaan untuk semua orang. Selain dapat makan enak, mereka juga dapat upload ke sosmed mereka masing-masing dengan menyajikan hidangan di restoran yang mereka suka. Ceria bersama keluarga ataupun teman-teman yang akan menambah suasana semakin ramai dan heboh. Namun dengan begitu, mungkin diantara kita ada juga yang tidak suka makan di restoran karena beberapa alasan tertentu.
Entah karena menunya yang mahal, yang mengharuskan kita untuk mengeluarkan uang lebih banyak dari pada biasanya. Atau juga karena memang bukan seleranya untuk memakan makanan restoran, tapi lebih kepada makanan warteg, nasi padang, dan lain sebagainya yang memang harganya murah dan terjangkau. Rasanya memang tidak masalah jika ada orang zaman sekarang yang tidak suka makan di restoran, dan tidak ingin mencicipi hidangan kekinian yang sedang hits.
Mungkin diantara kalian ada beberapa yang suka dan ada yang tidak. Tentunya makan di restoran sebenarnya bukan kewajiban, dan menurut saya hanya sebagai hiburan saja. Selebihnya lebih baik makan dengan menu biasa-biasa saja. Nah disini saya akan coba berbagi alasan ketika kita terlalu sering makan di restoran.
Alasan yang pertama, tentunya makan di restoran akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Pastinya uang yang dikeluarkan untuk makan disini cukup mahal bukan? Belum lagi jika restorannya itu menyajikan menu yang mahal dengan harga yang cukup fantastis. Dari pengalaman saya dan beberapa orang lainnya, untuk makan di restoran saja sekeluarga mungkin bisa menghabiskan 100 ribu lebih, atau bahkan 200 ribu lebih. Tidak ada yang dibawah 100 ribu. Mungkin ada saja jika memang memesannya tidak banyak-banyak.
Maka itu sebisa mungkin kurangi lah gaya hidup seperti ini, makanlah dengan menu yang biasa-biasa saja seperti masakan di rumah. makan di restoran sah-sah saja tiada larangan. Namun ketika sedang kepingin saja, karena kalau di restoran kita tidak hanya membayar makanan dan minumannya, tapi juga harus bayar pajaknya, biaya pelayanannya dan tentunya itu membutuhkan uang yang cukup banyak. Mungkin beda cerita jika kalian dari kalangan miliarder atau sultan ya.
Alasan berikutnya, terlalu sering makan di restoran dapat menimbulkan berbagai penyakit nantinya. Loh kok bisa? Bukankah menu restoran itu bersih dan selalu higienis ya? Kan makannya juga di tempat yang bersih dan nyaman? Bagaimana menyikapi pertanyaan seperti ini? Jawabannya bisa saja terjangkit suatu penyakit. Alasannya adalah dari bahan-bahan dan komposisi yang ada pada makanannya. Bayangkan saja makanan di restoran yang sangat enak dan lezat yang pastinya akan menggugah selera kita untuk menyantap dan memakan lagi dan lagi. Dan akan membuat kita menjadi ketagihan, nah karena ketagihan itulah yang sebenarnya tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Karena setahu saya makanan di restoran itu pasti menggunakan berbagai macam penyedap yang entah bagaimana proses pembuatannya, supaya dapat memanjakan lidah para customernya agar terus mencicipi sehingga menjadi ketagihan akan rasanya. Jujur saja, pasti iya. Memang saya akui makanan di restoran itu rasanya membuat nagih, tidak ingin berhenti, dan kalau bisa ingin menginap seharian disitu. Justru yang seperti inilah yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit nantinya. Belum lagi kandungan minyak-minyak yang ada pada makanannya, entah terlalu banyak atau memang sengaja diberi banyak agar nafsu makan bertambah. Entah lah ya, menurut saya memang harus dikurangi kebiasaan seperti ini.
Alasan selanjutnya, dapat membuat seseorang di cap sebagai orang yang cenderung konsumtif alias boros. Tampaknya, boros memang tidak hanya membelanjakan sesuatu secara berlebihan yang serba mahal. Tapi terlalu sering makan di restoran juga masuk ke dalam kategori tersebut.
Misalkan saja seorang karyawan dengan gaji UMR katakanlah 4 jutaan perbulan, selalu mencuri waktu untuk makan di restoran ketika jam istirahat kantor. Seumpama, kantornya berdekatan dengan mal dan ia tidak ragu untuk bergegas makan siang di restoran yang sedang di incarnya. Belum lagi menu yang di pesan lebih dari satu karena saking enaknya. Kemudian beberapa temannya yang sering berjalan-jalan di mal itu hanya untuk liat-liat (saat istirahat) tidak sengaja melihat dia. Ia mungkin akan berkata "eh liat deh tuh si A, masa dari kemaren makan di restoran terus. Lagian dia kan karyawan baru beberapa bulan dan gajinya aja belum seberapa. Wahh... boros banget tuh". Nah mungkin dari contoh cerita seperti ini akan membuat seseorang mendapatkan cap konsumtif. Maka itu jika kita adalah seorang karyawan baru dan gajinya belum seberapa lebih baik jangan dulu makan di restoran, di tahan dulu saja. Makanan warteg dan nasi padang juga tidak kalah enak pastinya. Dan tentunya terjangkau alias murah.
Makan di restoran boleh-boleh saja dan tidak ada larangan untuk semuanya. Namun jangan jadikan hal tersebut sebagai suatu kebiasaan yang harus dilakukan setiap hari. Karena kita harus ingat, bahwa yang namanya biaya hidup itu murah dan yang mahal itu adalah dari gaya hidup kita. So, mau mempunyai uang seberapa banyak pun kita, harus tetap menanamkan prinsip sederhana dan jangan berlebihan.