Horee! Akhirnya yang ditunggu-tunggu… setelah 3 bulan di rumah saja karena pandemi, masyarakat mulai dapat merasakan jalan-jalan ke mal lagi. Tetapi tunggu dulu, jangan asal keluar saja melainkan harus mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai hand-sanitizer. Merasa berbeda dari biasanya? Pasti. Karena waktu itu sekitar bulan Juli 2020 mal sudah diperbolehkan buka seperti biasa namun harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Tidak hanya itu, sebelum masuk mal para pengunjung wajib cek suhu tubuh terlebih dahulu. Jika suhunya dibawah 37 derajat maka diperbolehkan masuk, namun jika tinggi diatas 37 tidak diperbolehkan, sayang sekali ya.. padahal dari rumah sudah ingin sekali jalan-jalan. Apa boleh buat, masih pandemi jadi harus disiplin prokes ya. Nah, disini juga terdapat perbedaan suasana mal di masa pandemi, menurut saya. Kira-kira seperti berikut ini.
Yang pertama adalah jumlah pengunjung yang terbatas. Saat memasuki mal pertama kali, pengunjung yang diperbolehkan masuk hanyalah para remaja dan orang dewasa. Anak usia dibawah 12 tahun belum diperbolehkan, mungkin karena anak-anak rentan terhadap penyakit ya. Namun dengan terbatasnya jumlah pengunjung, suasana mal menjadi sepi dan tidak ramai seperti biasanya. Ini juga pernah saya alami saat memasuki mal waktu itu, kondisinya agak sepi dari biasanya namun enaknya adalah saat menuju ke tempat makan (restoran) menjadi tidak ramai.
Kemudian mengenai omzet / pendapatan di berbagai toko maupun restoran. Mengenai hal ini sudah jelas turun drastis. Karena sejak diberlakukannya PSBB sekitar bulan Maret 2020, seluruh mal harus tutup. Sehingga para karyawan yang bekerja di mal itu terpaksa diliburkan dan mereka merasa bingung harus mencari penghasilan darimana. Jujur sih, sedih memang mendengar berita seperti ini. Bahkan yang saya dengar, banyak yang beralih profesi demi bertahan hidup.
Terakhir adalah penyemprotan disinfektan di tiap-tiap sudut mal. Sudah jelas bahwa pandemi saat itu masih tinggi, jadi petugas kebersihan mal harus melakukan penyemprotan disinfektan setiap hari sebelum mal buka. Tidak hanya itu, biasanya para pengunjung juga membawa semprotan khusus (mungkin disinfektan juga) atau juga bisa hand-sanitizer lalu disemprotkan di meja-meja restoran tiap kali ingin makan, serta jaga jarakpun juga harus diperhatikan sekali. Agak repot memang, namun mau bagaimana lagi? Kita harus mematuhi prokes yang telah diumumkan pemerintah.
Dapat disimpulkan bahwa masa pandemi membuat seluruh tempat-tempat umum menjadi berbeda dari biasanya. Bagi kalian yang hobi jalan-jalan ke mal mungkin juga bisa merasakan bagaimana nasib karyawannya yang mungkin terkena PHK akibat pandemi. Lalu suasana mal yang menjadi berubah dari biasanya, serta penerapan prokes yang harus dipatuhi selama berada di dalam mal. Saat ini, mal maupun tempat lain sudah buka seperti biasa, dan pengunjungnya sudah mulai ramai kembali. Namun harus tetap taat prokes ya walaupun pandemi sudah mulai surut. Sampai kapan taatnya? Kapan? Entahlah… jalani saja dengan senang hati :D.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H