Membantu seseorang adalah sudah menjadi tugas dan kewajiban sesama manusia, baik kalangan muda, tua, hingga lansia. Apalagi seorang lansia yang sudah memasuki kepala 7, 8, hingga 9. Dan itu adalah suatu hal yang harus kita hormati, serta harus pula bersikap sangat sopan padanya.
Bila sedang kesulitan maka bantulah, jangan hanya melihat saja dari kejauhan. Itu adalah contoh yang baik bagi sesama umat manusia, jangan pilih-pilih orang dalam membantu. Misalkan seorang wanita cantik sedang kesulitan membawa barang/barangnya terjatuh, kita tak segan untuk membantunya. Sedangkan jika hal itu dialami oleh seorang Ibu-ibu paruh baya, kita malah cuek dan enggan untuk menolongnya.
Lebih baik hindarkan sifat seperti itu dari dalam diri, jika hal itu dilakukan terus menerus maka yang ada amal baik kita malah berkurang. Nah soal bantu membantu/tolong menolongpun tentu harus kita lakukan untuk orangtua. Mereka yang sudah merawat dan membesarkan kita, Ibu yang sudah mengandung dan melahirkan kita, Ayah yang sudah menafkahi dan menghidupi kita.
Jadi ketika kita sudah beranjak dewasa, saatnya kita yang berperan untuk membantunya dalam segala kondisi dan keadaan. Walaupun kita tampak repot sekalipun bantulah, kita sedang tidak enak badan/kelelahan bantulah, dan ketika kita sedang banyak urusan/pekerjaan bantulah. Bantulah mereka jika membutuhkan pertolongan pada kita. Segala bentuk apapun pertolongannya, bantulah tidak boleh segan. Entah sekarang ini zaman milenial banyak sekali perilaku anak yang tidak mencerminkan kesopanan, kebaikan, keberbaktiannya, pada orangtua.
Anak-anak sekarang sudah dipengaruhi oleh sebuah gadget yang memanjakan dirinya untuk enggan/malas melakukan sesuatu. Memang sih, gadget itu sangat penitng namun ada waktunya jangan terus-terusan digunakan. Apa tidak bisa kita tidak bermain gadget sehari saja? Mana yang lebih penting, berusaha dan membantu orangtua atau berusaha memenangakan sebuah game di gadget?
Tentu ini yang harus banyak dipikirkan terutama oleh anak muda sekarang ini. Ubahlah sikap kita sebagai anak muda, jangan terus menerus bersikap apatis. Setiap hari dan saatpun selalu sibuk sendiri dengan gadgetnya. Padahal kala itu orangtua sedang repot dan kelelahan mencuci piring, baju, dan menyetrika pakaian (misalkan).
Masalah membantu orangtua itu adalah hal yang sangat baik kok, apalagi kita selalu menemani dan menjaga mereka kemanapun berpergian. Misalkan menemani Ibu belanja, menggantikan Ayah menyetir mobil, mencuci mobil, ya apapun itu dengan tujuan membantu dan meringankan pekerjaan orangtua. Dan pastinya kita akan mendapatkan pahala.
Misalkan orangtua kita mempunyai bisnis online, saat pagi hari kita bekerja sampai menjelang sore. Dan ketika menjelang sore lalu malam kita harus sibuk membantunya mengurus bisnis onlinenya yaitu menjual kue dan makanan ringan lainnya. Dan itu ada puluhan orderan yang harus di packing, serta dikirim esok hari.
Kala itu pikiran dan tubuh kita rasanya sudah sangat lelah sekali, pusing, berkeringat, kepala cenat cenut, perut menahan lapar. Tapi kita harus tetap membantu mem-packing orderan pelanggan, belum lagi misalkan pelanggannya ada yang komplain soal rasa makanannya, dan sebagainya. Tentu pasti orangtua kita lelah sekali bukan?
Maka itu kita bersedia untuk membantunya, bagaimana caranya, strateginya, dan lain-lain. Kita membantunya sepenuh hati sampai benar-benar tuntas. Setelah selesai, kita sangat kelelahan dan belum makan. Terus begitu hampir setiap hari harus membantunya mengurus bisnis onlinenya.
Bagaimana? Kalian sayang orangtua tidak? Yuk kalau sayang, bantu dan tolonglah mereka dalam keadaan apapun. Entah itu kita sehat, lelah, kurang semangat, kurang tidur, belum makan, belum mandi, dan lain-lain.