Lihat ke Halaman Asli

Irfan Hanif

Stay healthy

Anak Kecil Bermain Gadget, Lumrah atau Tidak?

Diperbarui: 14 Februari 2019   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

steemit.com

Sebuah teknologi tidak dapat dipungkiri lagi kehebatannya, dilengkapi dengan berbagai macam fitur dan aplikasi menarik yang akan membuat konsumennya merasa sangat puas dan nyaman dengan gadget tersebut. Tak disalahkan bila konsumen memang merasa senang dan bangga bisa memiliki gadget yang menjadi incarannya. Asalkan budgetnya cukup, pasti bisa terbeli.

Apalagi di era millennial seperti sekarang ini, gadget dengan model terbaru tentu hadir dengan bermacam-macam aplikasi dan fitur yang lebih menarik. Persainganpun sangat ketat yang terjadi antara merek gadget satu dan lainnya. Pasti semua brand ingin menjadi yang terbaik untuk dimiliki konsumennya. 

Umumnya, gadget dengan fitur canggih nan mutakhir dimiliki oleh kalangan remaja hingga dewasa karena memang untuk seumuran mereka sudah dianggap paham teknologi dan menggunakannya.

Namun, apa yang terjadi bila anak kecil yang memainkan gadget tersebut? Apakah itu adalah salah satu bentuk yang lumrah? Dan bagaimana tanggapan orang tuanya terhadap hal itu? Mungkin kalian juga banyak bertanya-tanya mengapa anak kecil zaman sekarang sudah bisa memainkan gadget. Padahal waktu seumuran saya dulu belum ada. Yaa apalah atuh, dulu mah saya mainnya gundu, kelereng, ular tangga, petak umpet, abc lima dasar, layangan, tembak-tembakan, mobil-mobilan, kereta-keretaan, dan banyak lagi permainan tradisional lainnya hihi... (sekitar tahun 2000-2006 masa SD).

Mungkin memang karena seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi semakin pesat dan mutakhir. Ya itu juga bisa menjadi salah satu faktornya, tetapi selain itu bisa saja orang tuanya salah mengajarkan pada anaknya. Bisa saja saat anak itu baru beberapa bulan lahir, orang tuanya langsung memperkenalkan padanya sebuah gadget (mainan pertamanya).

Ya mungkin itu bisa menjadi salah satu faktornya. Sayapun memang sempat kaget, bahwa di era sekarang ini seorang anak kecil sudah bisa bermain gadget, dan mempunyai handphone. 

Handphonenya pun tak kalah canggih, touch screen, layar besar (mungkin 5-6 inci), bermain sosmed, game, dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan. Tetapi harus didampingi orang tua tentunya, karena memang kapasitas pikiran seorang anak belum seluas dan sepaham orang dewasa.

Ini menghindari terjadinya hal-hal yang aneh pada si anak ketika sedang memainkan gadget tersebut. Melihat hal itu, memang bukan lagi menjadi suatu hal yang dianggap tidak lumrah, karena pada kenyataannya ya anak-anak sekarang banyak yang memiliki teknologi mutakhir itu. Mungkin hanya orang dulu saja yang berpikiran bahwa hal itu adalah suatu keheranan. Ya, karena pada masanya belum ada teknologi seperti itu (termasuk saya :D).

Tetapi pada prinsipnya, memang tidak masalah seorang anak bermain dengan gadget sebagai mainan kesenangannya. Namun harus dibatasi oleh orang tuanya, jangan sampai kecanduan. Sebab yang namanya anak-anak kalau sudah senang dengan suatu hal yang membuatnya nyaman, akan ada kemungkinan ia sulit berhenti melakukan hal itu.

Apalagi dengan gadget, seorang anak yang berlama-lama di depan gadget bisa merusak matanya di kemudian hari. Memang sih, sepertinya banyak anak-anak yang bilang tidak masalah, tetapi efek itu akan dirasakan setelah anak itu dewasa. Contohnya saja matanya menjadi perih, minus sehingga harus memakai kacamata minus.

Belum lagi ketika si anak merengek karena tidak bisa mengoperasikan gadget tersebut. Tentu ia meminta pertolongan pada orang tuanya, sehingga masalah terselesaikan. Nah, jadi anak kecil itu bermain dengan gadget hanya sebatas utak atik game saja, atau sosmed, foto, dan aplikasi lainnya yang menurutnya itu sangat mudah dijalankan. Belum secara keseluruhan mengenai fungsi gadget dan pengaturan di gadget itu. Kalau kita tahu ya, pasti akan ada banyak sekali pengaturan pada gadget dan hal itu belum tentu diketahui oleh semua anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline