Lihat ke Halaman Asli

Irfan Hanif

Stay healthy

Makan di Restoran atau Warteg?

Diperbarui: 10 Agustus 2018   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak sekali restoran ternama yang sudah ada dan sangat populer pada masa sekarang ini, tidak heran bila banyak sekali orang yang mengunjungi restoran tersebut. Bahkan bila tempatnya berstatus mewah ada saja yang ingin pergi kesana dan mencoba rasa dari makanannya seperti apa. 

Tak dipungkiri lagi soal harganya pasti juga fantastis. Apalagi bila diajak oleh sanak saudara ataupun teman yang memiliki penghasilan lebih, bekerja di tempat nyaman, enak, dengan gaji yang bisa dibilang luar biasa.

Pasti kita tidak bisa menolaknya bukan? Makan di restoran dengan nuansa mewah memang momen yang sangat menyenangkan, dengan menu makanan yang beragam dan cita rasa yang enak pula. Contoh dari restoran itu salah satunya adalah Tesate, yang berlokasi di Plaza Senayan dan Pacific Place Mall (setahu saya :D). Dari namanya sepertinya terdengar seperti tempat makan biasa, namun jangan salah bahwa Tesate itu adalah restoran tempat makan sate dengan nuansa mewah dan harga makanan yang mewah pula (silahkan google ya...).

Bila memasuki restoran itu kita seperti dibawa oleh masa yang sangat modern dan berstatus seperti orang kaya (yang berpenghasilan sangat lebih). Jika ingin mencoba silahkan, tetapi jangan lupa untuk siapkan budgetnya. Pasti sensasinya akan lebih berkelas dan sangat mengasyikkan bila bisa makan di restoran seperti itu. 

Namun, bagaimana bila makan di warteg? Tempat makan yang mayoritas konsumennya adalah mahasiswa dan dengan biaya yang sangat murah. Selain mahasiswa, warteg juga tempat makan bagi karyawan-karyawan karena murah, simpel, dan tidak repot. 

Memang dari menunya terlihat sederhana, tidak seenak menu restoran. Tetapi dengan begitu, gizi yang lebih bagus dan baik didapatkan dari makan di warteg dibandingkan di restoran (mungkin :v).

Apa bedanya jika makan di warteg dan restoran? Mungkin yang ada di benak kita hanyalah masalah status saja. Bila makan di warteg kita tidak perlu update-update segala ke sosmed seperti instagram, twitter, facebook, dll... Karena menurut kita menunya hanya menu biasa saja, menu rumahan, tetapi rasanyapun pasti enak (iya kalau lapar :v). 

Lihatlah jika kita makan di restoran apalagi dengan sensasi yang bagus, viewnya luar biasa, makanannya pun juga enak dipandang dari segi penyajiannya. Pasti kita langsung memposting makanan tersebut ke sosmed, beserta foto bersama teman-teman atau saudara. 

Yang jelas pada intinya adalah makan secara ramai-ramai. Padahal makan di warteg atau restoran pada dasarnya sama saja, makanan juga. Masuk ke perut juga, dicerna juga, ujung-ujungnya dibuang lagi lewat bawah :D. 

Itu semua mungkin hanya masalah gengsi ataupun gaya hidup yang terus berkembang. Semakin bertambah tahun pastilah semuanya serba berubah dan berkembang. Maka itu kebanyakan orang ingin ikut-ikutan supaya tidak dibilang ketinggalan jaman. 

Lalu, satu hal lagi bahwa makan di warteg adalah cara yang efisien, murah, walaupun menunya sederhana ala menu rumahan. Dompet jadi hemat. Bila makan direstoran tempatnya memang bersih, elegan, mewah, dingin ber-AC, dan makanannya pun dengan menu yang luar biasa dan harga yang lumayan pula. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline