Lihat ke Halaman Asli

Angga

Content Writer

Revolusi Industri Konten, Bagaimana AI Mengubah Hidup Seorang Penulis

Diperbarui: 4 September 2023   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seorang penulis (sumber: Unsplash)

Era digital telah memasuki babak baru. Kecerdasan buatan atau AI pun merevolusi banyak aspek kehidupan, termasuk dunia penulisan konten atau artikel.

Teknologi AI mengubah cara penulis bekerja, dan memberikan dampak signifikan pada kreativitas dan produktivitas. Tapi sejauh mana AI telah mengubah dunia penulisan konten? Di sinilah kita akan menggali peran AI lebih dalam, serta mengidentifikasi tantangan dan sejauh mana AI telah mengubah dinamika industri konten saat ini.

Menulis Lebih Baik, Lebih Cepat dan Lebih Mudah, Tapi...

Salah satu opini yang berhembus kuat terkait kehadiran AI dalam dunia kepenulisan adalah membantu penulis menciptakan konten dengan lebih cepat dan lebih mudah. Dengan kemampuan analisis yang canggih, AI dapat menghasilkan gagasan-gagasan baru, membantu dalam penelitian, serta menyusun tulisan yang lebih terstruktur.

Proses menulis juga menjadi lebih mudah. Beban penulis pun terasa lebih ringan. Setidaknya, itu berlaku saat mengerjakan beberapa macam tugas.

Meski demikian, pernyataan bahwa AI dapat menggantikan kreativitas manusia dengan sempurna masih menjadi pertanyaan besar. Meskipun AI mampu menghasilkan teks-teks yang terstruktur dan informatif, elemen khas dari suara penulis kadang sulit untuk direplikasi mesin kecerdasan buatan.

Memang benar, dengan AI generatif seperti ChatGPT kita bisa menulis artikel cukup dengan menginput satu dua baris teks perintah atau prompt. Tapi untuk mendapatkan output yang layak ditindaklanjuti, seringkali kita harus merevisi prompt, membuat prompt yang lebih jelas, spesifik dan panjang. Tidak jarang, kita harus memasukkan prompt lanjutan demi mendapatkan output yang lebih baik, atau mendekati apa yang kita inginkan.

Tulisan yang dihasilkan AI juga cenderung masih mentah. Banyak pekerjaan rumah yang masih harus dikerjakan, seperti mengecek fakta, perbaikan tata bahasa, pemilihan diksi dan penyusunan kalimat yang lebih berempati pada pembaca, hingga memasukkan unsur "manusia" ke dalamnya.

Proses ini bisa cukup rumit karena membuat penulis harus berpikir lebih kritis, lebih kreatif dan mengeluarkan usaha ekstra. Lalu, apakah AI benar-benar bisa mempercepat pekerjaan penulisan?

Menurut pengalaman penulis sendiri, semua itu tidak sepenuhnya benar. Meski ada beberapa proses yang berhasil dipangkas, ada proses-proses baru yang muncul saat kita menulis dengan bantuan AI. Inilah yang membuat proses menulis dengan AI tidak selalu lebih cepat jika dibandingkan menulis tanpa AI sama sekali.

Penulis Dihargai Lebih Rendah, dan Dianggap bisa Digantikan dengan Mudah

Salah satu tantangan besar yang dihadapi penulis di era AI seperti sekarang adalah penurunan nilai pekerjaan seorang penulis di mata industri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline